Kejutan Besar

1800 Kata

Sebelum Inara membuka matanya, Agra sudah menghadap Kakek dan Nenek untuk mengganti rugi guci yang telah pecah. Karena itu pemberian leluhur, Tanu memasang harga tinggi. Kiara jadi kasihan pada Agra yang bahkan memasak makan siangnya sendiri. “Oma mau liat Inara dulu. Boleh?” “Masih berantakan dia, Oma.” “Gak papa, biar Oma bantu beresin.” Sudah hafal apa yang dilakukan pengantin baru, Inara tidur tengkurap dengan punggung terbuka. “Ya Tuhan, itu punggung cacar atau gimana? Mereka emang bener-bener saling mencintai kayaknya.” Inara yang sedang tidur lelap ditarik dalam kesadaran saat tubuhnya diguncang. “Inara bangun, Nak! Agra bilang kalian mau pergi sore ini.” “Hah? Bapak? Mana bapak? Inara punya bapak gak?” “Ampunnn! kamu ini kenapa, Nak?! Sadar, ini bukan mimpi.” “Oma?” Menatapn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN