Semanis Madu

1711 Kata

“Dia ngejar, aku takut,” Bisik Inara mengeratkan pelukan pada sang suami. “Takut? Dukun aja biasanya kamu sembur.” “Ihh bapak.” Rengekannya terhenti saat Agra menidurkan dan menindihnya sejenak untuk mengecup leher. “Hihihihi, geli.” “Diem di sini. Peluk dulu bayi singa ini.” memaksa Inara memeluk boneka. Keenan dan Cassey sepertinya sudah mempersiapkan diri atas kedatangan Agra. “Tujuan kamu kesini mau apa?” Keenan sudah tidak terlalu kaget dengan status Agra yang ternyata Om-nya Cassey. “Saya… saya mau bantu kepindahan Cassey. Dia baru kasih tau kalau Pak Rektor adalah Om-nya tadi. Saya niatnya membantu pendaftaran ke Universitas Brawijaya.” “Sekarang kamu udah tau Cassey bisa saya handle. Masih mau disini?” Cassey merangkul tangan kekasihnya. “Om jangan gitu, Kak Keenan datang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN