"Aaarrghh!" Ia jadi malu sendiri. Astaga. Apa yang ia lakukan tadi? Bayangan ia berciuman dengan Arsen jelas masih terputar di kepalanya hingga ia terlalu malu untuk keluar dari kamar mandi sekarang. Tidak. Narsha tak pernah begitu. Ia belum pernah berciuman dengan lelaki sebelumnya. Tapi apaaa? Kenapa ia lakukan dengan Arsen tadi? "Stop it, Nars. Gak akan ngerubah kenyataan juga begooo!" Ia tak berhenti berkata pada dirinya sendiri lalu menghela nafas panjang. Entah apa yang merasukinya tadi. Ia juga tak tahu. Apa terbawa suasana? Rasa bersalah? Aarrrggh. Ia tak mau memikirkannya. Akhirnya memutuskan untuk keluar dan tergagap saat mendapati Arsen menunggunya. Lelaki itu tersenyum. "Aku udah siapin makan siang." Ia mengangguk. Begitu ia menjajari langkahnya, lelaki itu akan selalu