"Kita bukan lagi semuda dulu. Sekarang, dunia kita berbeda, Al." "Dunia kita sudah sejak awal berbeda. Kamu sadari itu. Lalu kenapa?" "Al--" "Yang gak kamu sadari dari dulu adalah kamu selalu memikirkan orang lain. Sekarang aku tanya, kamu bahagia?" Ia terdiam. Kenyataan kalau perasaannya terombang-ambing memang benar. Ia bahkan tak bisa mengambil keputusan yang benar soal itu. "Apa gak bisa bahagiain dulu dirimu, Nars?" Alfa benar. Ia ingin Narsha mengambil langkah. Bertahun-tahun ia terjebak dalam hubungan yang sama, ia tak pernah mengganti strateginya. Hanya membiarkan diri terjebak dengan para lelaki. Lalu membiarkan mereka bosan dan pergi dengan sendirinya. Narsha tahu kalau kebanyakan lelaki akan bosan. Tapi sialnya, itu tak mempan pada Arsen. Ia bingung. Ditambah lagi, perasa