“Siapa kau?” pertanyaan itu yang keluar dari mulut Mia saat melihat seorang gadis berambut cokelat gelap yang mengambil ponselnya. “Kau Mia Paris?” tanya gadis itu. Mia ragu untuk menjawabnya. Dia takut bahwa gadis itulah yang telah menyebabkan kekacauan di rumahnya dan mungkin menganiaya ayahnya. Jadi, gadis itu bergerak cepat untuk menyiapkan posisi bertarung. “Katakan, di mana ayahku?” Mia mundur beberapa langkah. “Dengar, bukan aku yang menculik ayahmu,” kata gadis itu. “Menculik? Kau menculik ayahku!” Suara Mia mulai meninggi. “Bukan, aku tidak menculik ayahmu,” ujar gadis itu berusaha menjelaskan. “Lalu, sedang apa kau di sini dan bercak darah di sofa—” kata-kata Mia terputus, seolah tidak sanggup melanjutkan. “Darah di sofa itu adalah darahku, ayahmu membawaku ke sini saat a