Berikan Aku Tumbal

2271 Kata

Arya tak mungkin pergi ke langgar dan meninggalkan Mirna sendirian di rumah tanpa siapa pun. Kalau dia memaksa berjalan kaki ke langgar tentulah butuh waktu lama untuk bolak-balik ke sana sembari ikut salat jamaah. Di tengah kebingungan Arya melihat Nasuha yang hendak naik ke boncengan motor Munir. Arya pun segera berlari sembari berteriak memanggil salah satu dari keduanya. “Bapak Munir ....” “Arya kenapa?” tanya Munir menghentikan motornya di pinggir jalan. “Bapak, aku boleh titip pesan tidak?” tanya Arya pada Munir. Mata polosnya melirik sejenak ke arah Nasuha yang masih duduk di boncengan. Saat kepala Munir mengangguk, Arya mendekatkan bibirnya ke telinga Munir sembari berbisik sesuatu. “Oh ... siap, siap. Ya sudah bapak sama ibu berangkat ya Arya,” pamit Munir diakhiri salam yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN