Penjemputan Citra

2251 Kata

“Maaf Mir,” ringis Sugih merasa bersalah pada Mirna. “Kalau tidak suka yang tidak perlu dilempar dan dibuang gitu, Mas.” Mirna masih ngedumel dan mengambil sepotong ayam yang tadi melayang ke wajahnya. “Itu karena aku mau Mir, eh ternyata memang tidak boleh makan ayam,” keluh Sugih mengingat betapa senangnya dia bisa menggapai paha ayam dari nampan, tapi saat mulutnya siap menggigit, tiba-tiba seperti ada yang menepis dan membuat potongan paha ayam bakar yang sudah menyentuh mulutnya malah terbang dan terlempar hingga mengenai wajah Mirna. “Yo wis Mas, kalau tidak boleh jangan maksa. Kamu masih mau makan tidak? Aku mesti bikin sesajen kalau Arya sudah berangkat ke langgar.” “Wis lah, kamu bereskan saja. Kenyang aku. Lihat kalian mangap-mangap gigit ayam.” Sugih berdiri dari duduknya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN