Siti merasa tidak nyaman dengan tatapan mata Tuan Sulaiman. Sama seperti orang lain di ruangan itu. Siti juga merasa sedang dipandang dengan tatapan yang tidak sopan oleh ayah tuannya. Oleh karena itu, saat Tuan Besar Sulaiman menanyakan lagi nama Siti, gadis itu tak langsung menjawab. Mau tak mau, siapa pun yang ditanya demikian akan melakukan hal yang sama dengan Siti. Seolah namanya akan digunakan untuk hal yang negatif. "Bisakah kau sebutkan lagi namamu?" tanya Tuan Besar sekali lagi kepada Siti. Kali ini beliau mengurangi ekspresi antusiasnya agar tidak membuat pelayan muda di hadapan beliau merasa ketakutan. "Eh ... Siti," jawab Siti pendek, masih dipenuhi keraguan. "Oh, Siti. Tentu saja bukan dia ...," ungkap Tuan Besar Sulaiman sambil menertawakan diri sendiri. "Kamu, 'kan, mas