Tangan kanan Tuan Khalid terangkat. Siti bertanya-tanya dalam hati, apa gerangan yang hendak dilakukan oleh sang Tuan kepadanya. 'Mengapa beliau mengangkat tangan? Apakah aku akan ditampar?' batin Siti dalam hati. Karena merasa telapak tangan sang Tuan akan melayang ke mukanya, gadis itu reflek memejamkan mata. Bagaimanapun juga, dia telah berjanji untuk menerima hukuman apa pun dari tuannya. Oleh karenanya, dia tidak berusaha menghindar. Hanya berdiam diri di tempatnya seperti patung. Hal yang dipikirkan Siti, tentu sangat berlawanan dengan maksud sang Tuan yang hanya ingin menyentuh dan membelai sisi wajahnya. Keinginan terlarang yang tidak seharusnya dimiliki oleh pria yang telah beristri. Terlebih lagi, istrinya berjumlah empat orang. Lebih buruk lagi, Tuan Khalid yang melihat Sit