Setelah amukan sang mamah mertua waktu itu, Zivanya makin susah bertemu dengan sang papah karena dia merasa kecewa dengan kesediaan Zivanya untuk mengiyakan apa yang di minta mertuanya. Sebenarnya Zivanya pun merasa kecewa dengan apa yang telah dia putuskan, tapiii di samping itu, dia pun ingin papahnya sadar kalau dia sangat kecewa dengan apa yang terjadi pada sang papah. Apalagi setelah tahu bagaimana nasib sang mamah sampai bisa pergi untuk selama-lamanya. Itu membuat Zivanya makin kecewa pada papahnya sendiri. Tadinya, dia kira mamah pergi benar-benar karena penyakit tanpa ada pemicu yang membuat sakitnya makin parah. Tapi setelah tahu kebenarannya itu sungguh, sungguh menyakitkan bagi Zivanya. Zivanya menangis semalaman ketika mamah mertuanya mengatakan kisah pilu sang mamah, yang s