Moza... "Eh sayang, sini! Kenalkan ini Nia. Diaaa___" "Adik kesayangan Mas." Moza memotong perkataan Fibra sambil berdiri di sampingnya dan merangkul tangan posesif. Sungguh! Kelakuan adik gadungannya itu membuat Zivanya kesal setengah mati. "Emmm... itu pasti sayang. Kamu pasti akan jadi adik Mas yang paliiing Mas sayang." Kata Fibra sambil merangkul pundak Moza dan mencium puncak kepalanya tanpa canggung sedikit pun. "Benarkah!" Moza merangkul pinggang Fibra dan Duk Duar!!! Zivanya merasakan langit runtuh seketika. Ketila melihat interaksi kedua orang di depannya, yang tidak merasa canggung atau terganggu dengan adanya Zivanya atas kedekatan mereka. Malahan makin terlihat mesra dan mereka saling pandang sambil saling tersenyum. Zivanya yang melihatnya sangatlah merasa risi. Fibra