Akhir?

2003 Kata

Dilan terbangun. Ia mendesis ketika merasakan perih yang teramat di lehernya. Dilan menyentuhnya dengan ragu, dan ia terkejut ketika mendapati darah yang merembes dan mengotori tangannya. Kilasan-kilasan kejadian beberapa waktu lalu tiba-tiba masuk ke dalam kepala Dilan dan membuatnya sakit. Ia ingat semuanya, siapa sosok jahat di antara mereka, juga yang dengan tega menyayat lehernya. Dilan bahkan heran mengapa ia masih hidup, meskipun sekarang ini ia merasa tubuhnya begitu lemah dan lehernya yang begitu perih. Hah, ia sendiri bahkan yakin ajalnya akan segera datang dalam waktu dekat. Dilan mengamati sekitarnya. Ia baru menyadari jika dirinya sekarang berada di dekat akses pintu masuk gedung sekolah. Pintu kaca besar itu ada di depannya. Tapi, tetap saja ia tidak bisa melakukan apapun un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN