Club

1513 Kata
Freya tersenyum lembut melihat Darel memasak. Darel memasak dengan sangat teliti. Ketika pria itu memasak aura Darel semakin keluar. Darel semakin keren ketika memotong sayur-sayuran. Freya semakin terpesona dengan penampilan pria itu. Freya sedang berada di apartemen Darel. Rencananya dengan Agam untuk melanjutkan jalan-jalan mereka terhenti ketika Darel memintanya untuk datang ke apartemen miliknya. Freya tidak tau apa manfaat dirinya datang sekarang. Pasalnya apartemen ini sudah sangat bersih. Dan sekarang Darel sedang memasak makanan untuk mereka berdua. Sebenrnya Freya sudah kenyang. Ia sudah cukup banyak makan tadi. Tapi ia tidak mungkin mengatakan hal itu kepada Darel. Dan disini lah Freya. Menatap Darel dengan senyuman tipisnya. Freya sudah menyiapkan peralatan makan untuk mereka berdua. Ia hanya sedang menunggu Darel siap memasak. Setelah itu mereka akan menyantap makanan. Tidak beberapa lama kemudian, Darel selesai memasak. Mereka pun akhirnya makan dengan nikmat. "Gimana masakan gue." Tanya Darel. Freya menyukai masakan ini. Menurutnya masakan Darel lumayan enak. Tapi masakan Agam jauh lebih enak dari masakan ini. "Enak kok." Balas Freya. Ia kembali melanjutkan makannya. "Setelah ini kita jalan yuk." Ucap Darel lagi. "Jalan kemana?" "Club, mungkin. Atau kemana gitu." Freya yang mendengar itu membelalakan matanya. Baru kali ini ada seorang pria yang mengajaknya untuk jalan ke club. Ya dia tau tipe seperti apa Darel ini. Darel akan selalu lekat dengan dunia malam miliknya. "Lo ajak gue ke club? Lo waras?" Ucap Freya. "Kenapa? Lo pernah kerja di sana kan?" "Ya.. Emang gue pernah kerja di sana. Tapi gue gak pernah menikmati club seperti yang lo lakukan selama ini. Lagian dunia malam bukan dunia gue." Jelas Freya. "Lo belum nyoba makannya lo bisa bilang gini. Ayo kita kesana sekali-kali. Teman-teman gue juga akan kesana. Biar gue kenalin ke mereka. Gimana?" Tawar Darel kepada Freya. Freya berpikir sejenak. Sebenarnya ia juga sedikit penasaran dengan dunia Darel. Ia ingin mencoba untuk menikmati waktu mudanya. "Oke.. Tapi gue gak mungkin ke sana dengan pakaian seperti ini." Putus Freya. Freya hanya memakai celana kulot panjang dan kaos over size berwarna biru. Darel menganggukkan kepalanya. Ia melihat penampilan Freya yang memang seperti nya tidak cocok untuk pergi ke club. Darel pun mengambil handphone miliknya dan mengetik sesuatu di sana. Freya hanya diam melihat Darel. Setelah ia kembali meletakkan handphone nya, Freya langsung bertanya. "Lo ngapain?" Tanya Freya. "Ngubungin seseorang untuk beli baju buat lo." Balas Darel. Freya yang mendengar itu langsung melebarkan kedua matanya. "Gue kan ada baju yang kemaren lo beliin itu. Kita ke rumah gue aja dulu. Baru langsung pergi ke club itu." Ucap Freya. Baju yang Darel beli bahkan masih belum ia pakai. Sekarang ia membelikannya lagi. "Gak ada waktu kalau ke tempat lo itu. Lagian kan sama aja. Nanti bajunya bisa lo pakai untuk acara-acara lainnya. Yakan?" Tutur Darel. Freya pun hanya diam. Ia tidak mau berdebat dengan Darel. Setelah mereka selesai makan dan membereskan beberapa piring kotor, bell apartemen Darel berbunyi. Darel pun langsung berjalan dan membukakan pintu. Setelah itu ia kembali menutup pintu dan membawa dua paper bag. Darel memberikan paper bag itu kepada Freya. "Baju nya?" Tanya Freya. Darel pun menganggukkan kepalanya. Freya mengambil paper bag tersebut. "Lo siap-siap sana. Tiga puluh menit lagi kita berangkat." Ucap Darel. Freya pun menganggukkan kepalanya. Ia berjalan menuju kamar Darel untuk bersiap-siap. Freya membuka paper bag yang diberikan Darel itu. Ia sangat terkejut melihat isinya. Dress yang diberikan oleh Darel terlihat sangat seksi. Dress dengan lengan yang sangat pendek dan panjang dress dibawah lutut. Dress berwarna krim ini membuat Freya mengagumi sekaligus tidak ingin memakai dress ini. Freya membayangkan jika Agam melihatnya memakai dress ini, ia tidak tau apa yang akan terjadi nantinya. Freya membuka satu paper bag lainnya dan mendapati high heels yang senada dengan warna dress nya dan juga satu set perlengkapan make up. Saat ini hanya perlengkapan make up inilah yang membuat Freya tergoda. Ia benar-benar ingin membawa pulang make up ini. Setelah melihat semua itu, Freya langsung mengganti bajunya dan langsung bermake-up. Setelah selesai, Freya keluar dari kar Darel. Darel sedang duduk di salah satu sofa dan sedang bermain handphone nya. Freya mendatangi pria itu. Setelah berada di hadapan Darel, Freya pun memanggil pria itu. "Darel.. Gimana penampilan gue?" Tanya Freya. Darel pun menatap kearah Freya. Untuk sesaat ia terdiam. Dia sangat mengagumi penampilan Freya yang seperti ini. Darel langsung berdiri dari duduknya. Ia terkesima melihat Freya dengan dress seksi itu. Lekukan tubuh Freya mampu membuatnya terbakar. Freya tersenyum kikuk melihat rekasi Darel. "Lo kenapa? Gue aneh ya?'" Tanya Freya kepada Darel. Darel langsung menggelengkan kepalanya. "Lo.. Sempurna." Ucap nya. Freya yang mendengar itu langsung merasa malu. Darel berjalan mendekati Freya. Ia memegang pipi Freya lembut. "Gue jadi gak mau lo dilihatin sama b******n-b******n di luar sana itu. Lo terlalu seksi, Frey." Ucap Darel. "Bukannya lo salah satu b******n itu?" Tanya Freya. Darel tersenyum sinis mendengar itu. Tanpa aba-aba ia langsung mencium bibir Freya ganas. Freya yang menerima perlakuan itu sedikit terkejut. Tetapi detik berikutnya ia membalas ciuman Darel. Freya tersadar. Ia pun menghentikan ciuman mereka. Ia mengatur napasnya dan menatap Darel. "Kita harus berangkat. Nanti kita terlambat lagi." Ucap Freya. Darel memejamkan kedua matanya. Ia sangat menginginkan Freya malam ini. Tetapi mau tidak mau ia harus pergi ke club karena sudah memiliki janji dengan teman-temannya. Darel pun harus bersabar untuk memiliki Freya malam ini. Ia menatap Freya dan menghapus lipstik Freya yang sedikit berantakan itu. "Gue ke kamar bentar." Ucap Darel. Setelah itu ia pun langsung pergi ke kamarnya. Freya langsung mengambil kaca dari dalam tasnya. Ia menghela napas panjang ketika melihat lipstik nya sudah berantakan. Freya pun langsung menambahkan kembali lipstiknya. Ia tidak ingin terlihat aneh nantinya. Tidak beberapa lama kemudian, Darel keluar dari kamar dan sudah siap untuk pergi. Mereka pun langsung keluar dari apartemen Darel menuju mobil Darel. --- Akhirnya Freya dan Darel sampai di salah satu club. Tapi club ini bukan club dimana Freya kerja kemarin itu. Club ini berbeda. Club ini tampak sangat lebih mewah dari kemarin. Freya masuk dan digandeng oleh Darel. Beberapa pasang mata melirik kearah mereka. Freya sebenarnya sangat risih akan hal itu. Tetapi ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Musik yang sangat kerasa menyambut kedatangan mereka. Freya sangat membenci musik yang kerasa seperti ini. Darel membawanya ke salah satu tempat VIP di club ini. Ketiga teman Darel terlihat sudah datang dan telah memesan minuman. Ketika ia dan Darel datang, ketiga teman Darel itu terlihat terkejut melihat kedatangan Freya. "Wow.. Tumben lo bawa cewek ke sini?" Ucap salah satu teman Darel. Freya mengernyit dahinya. Tumben? Bukannya biasanya Darel sering membawa cewek-cewek yang ia sukai. "Frey.. Lo belum kenal kan sama mereka?" Tanya Darel. Freya langsung menggelengkan kepalanya. "Itu Zein, itu Kevin dan yang terakhir Aldo." Ucap Darel menyebut ketiga nama temannya itu. Freya tersenyum kepada mereka bertiga. Ia pun langsung memperkenalkan namanya. "Gue Freya." Ucap Freya kepada Mereka bertiga. Mereka langsung menganggukkan kepalanya. "Iya.. Kami udah tau nama lo. Siapa sih yang gak kenal sama lo, sekarang?" Ucap Aldo. Freya hanya tersenyum kikuk. Mereka pun akhirnya duduk. Darel memesan jus jeruk dan minuman mineral untuk Freya. Padahal Freya tidak meminta hal itu. Tapi seperti nya Darel tidak ingin Freya mabuk. Mereka sangat menikmati waktu mereka. Saling tertawa dan bercanda. Freya sangat suka berada di situ. Mereka sama sekali tidak membahas tentang cewek sekali pun. Atau karena ada Freya di situ. Tidak beberapa lama kemudian, Zein mengajak Aldo dan Kevin untuk menuju lantai bawah. Mereka ingin berjoget dengan alunan musik. Mereka pun pergi ke bawah meninggalkan Darel dan Freya. Freya sedari tadi tidak berhenti tertawa dengan kekocakkan teman-temannya Darel. "Gimana mereka?" Tanya Darel kepada Freya. "Mereka seru. Gue suka berteman sama mereka. Atau karena ada gue ya makannya mereka gak mua ngomong macam-macam?" Tanya Freya. Darel langsung tertawa mendengar itu. "Kami memang selalu seperti itu. Tapi masih aja yang banyak nganggap kami selalu bicara tentang wanita-wanita seksi. Ya.. Walaupun kadang-kadang sih. Tapi itu lah keseruan kami kalau lagi bosan." Jelas Darel. Freya menganggukkan kepalanya. Ternyata Darel sudah mendengar kabar-kabar buruk tentang dirinya dan teman-temannya. Darel melihat teman-temannya yang sedari tadi memanggilnya. Ia langsung menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin meninggalkan Freya sendiri di sini. Freya yang menyadari itu langsung mengerti. "Gimana kalau kota gabung sama mereka di bawah? Kelihatannya seru tuh." Ucap Freya. Ia tau sebenarnya Darel juga ingin ikut ke sana. "Lo yakin?" Tanya Darel. Freya langsung menganggukkan kepalanya. "Yakin banget gue. Ayok." Ucap Freya lagi. Ia pun langsung berdiri dan mengajak Darel. Darel pun setuju. Mereka berdua langsung turun menuju lantai bawah. Sesampainya di bawah, Freya langsung menggerakkan badannya. Ia sebenarnya sangat kikuk seperti ini. Tetapi lama-kelamaan ia semakin menikmatinya. Freya malah semakin lincah menggerakkan badannya. Ia dan Darel saling hadap-hadapan. Mereka saling melempar senyuman. Freya merasa sangat menyesal baru mengetahui hal semacam ini selama ia hidup. Ia benar-benar beruntung bisa kenal dengan Darel dan diperkenalkan dengan dunia seperti ini. Tetapi tanpa sadar, Freya mulai kehilangan Darel. Kerumunan orang yang banyak ini membuat Freya sedikit sulit untuk menemui Darel ataupun salah satu teman Darel. Freya mulai berhenti menggerakkan badannya. Ia mulai mencari-cari keberadaan Darel. Freya sangat terkejut melihat seseorang yang sangat ia kenali berada tepat di hadapan nya. Tetapi bukannya Darel yang ia temukan. "Agam?" ---
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN