"Tunggu! Itu kuda! Kuda yang bisa berjalan di atas air!"
Yasha terlihat antusias melihat untuk pertama kalinya, seekor kuda yang bisa berjalan di atas air seperti itu.
"Tunggu! Jangan bilang aku harus menunggangi kuda itu untuk pergi ke seberang sana? Oh, ayolah! Membuat kuda jinak dana percaya pada penunggangnya tidak semudah itu. Memerlukan waktu yang lama untuk berhasil. Ya, itu kuda di daratan. Entahlah bagaimana kuda yang berjalan di air. Semoga lebih mudah untuk berteman dengannya," ucap Yasha kemudian terlihat menyudahi acaranya mengintip lewat teleskop itu dan kemudian memasukkannya kembali ke dalam tas.
Kini Yasha memikirkan bagaimana cara untuk bisa pergi ke tengah laut sana dan berusaha untuk meminta kuda itu agar mau mengantarkannya ke seberang. Terdengar mudah tapi.... entahlah. Coba saja dulu.
"Semoga yang kulakukan ini benar," ucap Yasha kemudian terlihat langsung berjalan menuju tengah lautan dan kemudian langsung berenang berusaha untuk mencapai kuda air itu dengan cara itu tapi,
Baru berenang sebentar saja tiba-tiba sebuah ombak besar menyapunya kembali menuju daratan dan badai tiba-tiba saja terjadi.
Yasha mencoba mengatur nafasnya karena hampir saja dia tenggelam tadi, tapi beruntung dia masih bisa selamat sampai daratan.
"Kurasa cuaca ini sengaja dibuat sebagai rintangan selanjutnya yang harus kutaklukkan. Oh s**l! Mulai sekarang aku benci angka 9," ucap Yasha kemudian terlihat berdiri dan mencoba mengeluarkan sisa air yang tidak sengaja tertelan olehnya tadi.
Yasha melihat langit yang memperlihatkan kilatan petir yang menyeramkan juga suara guntur yang menggelegar.
Lautan yang tadinya tenang, kini terdapat ombak besar yang terlihat seperti mencoba memblokade jalannya dan menghalanginya untuk bisa mencapai kuda air tadi.
"Lihatlah ombak besar itu. Tubuhku yang kecil ini pasti akan dengan mudahnya terombang ambing olehnya jika aku memaksa untuk berenang sekarang juga. Tapi aku memang harus ke sana sekarang juga. Bagaimanapun caranya," ucap Yasha dengan tekad bulat.
Yasha langsung mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dia mengambil tumbuhan yang menurut Cedric akan bisa membantunya bernafas di dalam air.
"Ini dia. Semoga ini berhasil. Aku tidak bisa berenang jadi, aku akan menyelam untuk sampai pada kuda itu," ucap Yasha kemudian memakan tumbuhan yang seperti rumput laut itu tanpa ragu.
'Ini sama sekali tidak enak,' batin Yasha dalam hati.
Meski rasanya ia tidak bisa menelan tumbuhan aneh itu pada awalnya, tapi Yasha memaksakan dirinya dan akhirnya ia berhasil menelannya. Tapi ia tidak merasakan perubahan apapun setelah memakan tumbuhan itu. Apakah dia tanpa sengaja memakan tumbuhan yang salah?
"Kurasa aku langsung masuk saja ke dalam air, sekarang," ucap Yasha kemudian mengeratkan tali tasnya agar tidak terlepas saat nanti dia menyelam di dalam air dan,
Byurrr
Yasha terlihat langsung masuk dan menyelam di sana tapi, siapa yang menyangka jika ombak besar langsung menyapunya ke tengah. Awalnya Yasha merasa tenang karena ia sudah memakan tanaman ajaib pemberian Cedric tapi, saat sudah menyelam beberapa menit, ternyata Yasha masih belum bisa bernafas juga di dalam air dan tentu saja itu membuatnya panik.
Karenanya Yasha langsung berenang menuju naik permukaan karena jika tidak dia benar-benar akan tamat di dalam level ini tapi,
Usaha Yasha yang hendak berenang ke permukaan itu terhenti saat bayangan kuda yang tadi dilihatnya berjalan di atas air itu terlihat berlari di dalam air menuju ke arahnya dari kejauhan dan berhenti tepat di depannya, menatapnya sebentar, sebelum akhirnya menghilang begitu saja entah bagaimana bisa.
Pasokan oksigen Yasha terasa semakin sedikit dan dia terlihat sudah hampir mencapai permukaan. Karenanya berusaha untuk lebih cepat lagi dan berhasil.
Yasha terlihat berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya karena dia berniat menyelam lagi setelah ini tapi,
Kuda itu datang lagi dan kali ini dari atas. Kuda itu berjalan menuju kearahnya dan seperti sudah bersiap untuk menyerangnya di sana dan benar saja. Yasha yang tidak sempat menghindar akhirnya pasrah saat kuda itu terlihat mendorongnya kembali masuk ke dalam air seolah berusaha menenggeleamkannya di dasar lautan tapi Yasha tidak sebodoh itu.
Yasha terlihat langsung berusaha membalikkan keadaan agar dia yang kini berada di atas kuda itu.
Sebenarnya bertarung di dalam air memang cukup sulit tapi, juga mudah di saat bersamaan karena di dalam air Yasha tidak merasakan tekanan yang berarti dari kuda itu.
'Aku harus berhasil menaiki kuda ini saat berada di dalam air, karena di sini dia tidak lebih kuat dariku. Pada dasarnya dia sama denganku. Dia bukan hewan lautan murni. Dia hanya kuda dengan tubuh yang terbentuk dari air lautan. Dan bukan berarti itu sudah menjadikannya sebagai mahluk laut seutuhnya. Aku harus memanfaatkan kondisi dan situasi ini sebaik mungkin,' batin Yasha dalam hati.
Yasha terlihat berusaha keras untuk membalikkan keadaan dan naik ke atas punggung kuda air itu tapi kuda itu seakan tidak membiarkan rencananya itu berjalan mulus begitu saja.
Berulang kali Yasha ditendang dengan kuat dan membuatnya semakin dekat dengan dasar laut di sana.
Tapi Yasha langsung mencoba sebuah cara yang dikiranya akan bisa untuk mengelabuhi kuda air itu.
Yasha terlihat berpura-pura sudah kalah dengan berhenti melawan kuda itu. Terlihat kuda itu akhirnya berniat meninggalkannya karena merasa dia sudah tidak berdaya lagi tapi, dengan cepat Yasha langsung menghidupkan sepatu kecepatan turbonya agar dia bisa menyusul dan diam-diam menangkap kuda itu dari belakang.
Dan berhasil.
Yasha terlihat bangga saat berhasil mencapai kuda itu dan sekarang dia bisa menaiki punggung kuda itu tapi, kuda itu tidak terima begitu saja. Kuda itu terlihat memberontak dan mencoba untuk menjatuhkannya dari sana berulang kali hingga kini kuda itu dengan perasaan kesal, membawanya ke permukaan dan kemudian berlari dengan sangat cepat, berusaha membuat pegangan Yasha terlepas dari leher kuda itu.
"Kumohon... aku hanya ingin meminta bantuanmu sekali saja. Aku tidak berniat untuk melukaimu sama sekali. Tolong bantu aku ke seberang sana. Ini adalah sebuah permintaan tulus dariku," ucap Yasha seolah berusaha membuat kuda itu mengerti dengan ucapannya tapi,
Kuda itu terlihat semakin marah. Yasha sendiri yang tidak tahu harus melakukan apalagi akhirnya merasa pasrah dengan apa yang akan dilakukan kuda itu padanya selanjutnya.
Kuda itu terlihat berjingkrak cepat seolah tidak menyukai Yasha berada di atas punggungnya dan ingin Yasha turun dari sana. Tapi Yasha tidak mau. Dia sudah bersusah payah naik tadi, karenanya dia tidak mau turun begitu saja.
Dan terlihat kuda itu mulai berhenti berusaha membuatnya turun di sana. Tapi kuda itu nampak terlihat murung setelahnya. Yasha merasa senang tapi juga merasa kasihan pada kuda itu karena dia terasa memaksakan kehendaknya pada kuda itu. Jadilah Yasha memutuskan untuk turun saja dan akan mencari cara lain untuk pergi ke pulau yang ada di seberang sana.
"Maafkan aku. Kau bisa pergi sekarang," ucap Yasha kemudian turun dan masuk lagi ke dalam air dan berniat berenang saja secara perlahan menggunakan kekuatannya sendiri untuk sampai ke seberang sana.
'Badai sudah berhenti jadi tidak ada salahnya untuk mencoba berenang menuju ke seberang sana. Aku pasti bisa,' batin Yasha dalam hati.
Ya. Badai tadi akhirnya berhenti bersamaan dengan kuda tadi yang berhenti merasa marah kepadanya. Yasha merasa keduanya berhubungan. Apa mungkin lautan dan kuda itu saling menjaga satu sama lain? Entahlah.
Dan siapa yang menyangka jika kuda yang tadi ditinggalkannya sudah cukup jauh di belakang sana terlihat langsung berlari cepat ke arahnya dan,
"Hei, sudah turunkan aku. Aku tidak mau memaksamu menurutiku. Aku akan berusaha sendiri. Tidak masalah," ucap Yasha saat tadi tiba-tiba kuda itu langsung membuatnya naik ke atas punggunggnya secara paksa dan berbeda dengan tadi yang terlihat tidak suka melihat Yasha yang berada di atasnya, kini kuda itu terlihat menjadi lebih tenang dan terlihat semakin gagah karena dengan percaya dirinya melewati lautan luas itu dengan cepat layaknya kuda kesatria yang siap membawakan kabar kemenangan untuk rajanya.
Yasha tersenyum senang. Terkadang k*******n bukanlah jawaban untuk menaklukkan segala hal yang ada di dunia. Cukup dengan menunjukkan kebaikan hati semuanya akan menjadi terkendali dan baik-baik saja.
'Aku berhasil. Tunggu aku Cedric. Aku akan mendapatkan pedang itu,'
Bersambung....