Yasha terlihat sudah memiliki rencana matang tentang bagaimana caranya dia agar bisa mendekati singgasana itu dan kemudian masuk melewati pintu itu menuju level selanjutnya tapi,
Sebuah jaring besar jatuh dari atas membuat Yasha terperangkap dan jatuh telungkup di tanah.
"s**l!"
Yasha merasa semua yang berada di dalam level ini sama sekali tidak seperti yang terlihat.
Pertama, kunci tadi. Kunci yang sengaja diperlihatkan padanya tadi hanyalah sebuah pengalih perhatian saja.
Kedua, adalah jaring-jaring yang berhasil membuatnya terperangkap itu. Bagaimana bisa jaring-jaring tiba-tiba jatuh begitu saja dari atas, sedangkan tidak ada satupun pohon di sana? Di tengah padang savana seperti ini? Itu aneh. Sangat aneh.
Merasa terperangkap dan tidak bisa apa-apa, Yasha tentu saja panik apalagi saat para babi hutan itu berjalan mendekatinya. Seolah habislah sudah dirinya. Entah babi hutan itu akan melakukan apa padanya tapi Yasha pikir itu tidaklah baik sama sekali.
'Tunggu! Aku baru menyadarinya?! Karena panik aku lupa tentang ini. Bagaimana bisa babi berdiri dengan dua kaki?!!!!!!!' batin Yasha dalam hati.
Ya. Memang tadi babi itu berlari menggunakan kedua kaki tapi sekarang lihatlah, babi hutan itu berjalan ke arahnya dengan menggunakan kedua kaki. Yasha yang tentu saja tidak mau perjuangannya hingga bisa sampai di level ini sia-sia, akhirnya terpikirkan untuk melakukan sebuah cara licik yang mungkin saja akan bisa membuatnya selamat dari para babi itu.
'Entah mereka itu sebenarnya siluman atau mahluk jadi-jadian. Aku menembak mereka, tapi mereka tidak terpengaruh sedikitpun. Dan kini hewan yang seharusnya berjalan menggunakan empat kaki, terlihat bisa berjalan dengan dua kaki. Lebih baik aku kabur saja dari sini. Maafkan aku para babi,' batin Yasha dalam hati.
Yasha kemudian terlihat mencoba mengambil sesuatu dari inventorinya. Dengan susah payah dia mencoba meraih jam miliknya itu dan akhirnya dia mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
"Selamat tinggal babi jelek,"
Yasha kemudian membuang s*****a yang tadi berhasil diambilnya dari dalam inventorinya itu dan mengaktifkan tombol pada benda itu sebelum melemparnya ke tanah dan setelahnya terlihat asap tebal di mana-mana.
Itulah rencananya. Dia memang sengaja menggunakan asap tebal untuk mengganggu penglihatan para babi itu selagi dia berusaha untuk mengaktifkan mode teleportasi pada sepatunya.
Berhasil. Yasha langsung bisa berpindah tempat dan sekarang dia berada tepat di depan pintu.
"Akhirnya aku bisa keluar dari sini," ucap Yasha kemudian langsung mencoba membuka pintu itu tapi tidak berhasil. Pintu berbentuk singgasana itu terkunci.
Yasha melihat sekelilingnya dan pandangannya seketika tertuju pada tongkat yang tengah dibawa oleh raja babi itu. Karena merasa waktunya tidak banyak, Yasha langsung mengeluarkan pistol laser pengubah bentuk dari dalam inventorinya dan menembakkan pada raja babi itu hingga membuat raja babi yang tengah memunggunginya itu berubah menjadi patung.
'Sebelum yang lainnya menyadari apa yang sudah kuperbuat pada raja mereka, aku harus segera kabur,' batin Yasha dalam hati.
Kenapa Yasha harus repot mengambil tongkat yang dibawa oleh raja babi itu? Karena diujung tongkat itu terdapat sebuah kunci yang sepertinya bisa digunakan untuk membuka pintu menuju level selanjutnya. Dan benar saja. Pintunya bisa dibuka dengan kunci itu tapi,
Mendengar suara dengusan nafas babi, Yasha terlihat berbalik sebentar untuk memastikan dan benar saja para babi menyadari perbuatannya. Tanpa pikir panjang lagi, Yasha langsung membuka pintu dan masuk ke dalam sana tepat sebelum para babi di sana melompat ke arahnya dan menyerangnya.
Terdengar bunyi berisik dari balik pintu itu setelah Yasha menutup pintunya, tanda jika para babi itu beramai-ramai berusaha menembus pintu itu untuk menangkapnya.
"Syukurlah. Aku aman sekarang," ucap Yasha kemudian seperti biasa langsung berjalan ke tempat save untuk menyimpan progres game nya.
"Akhirnya level 11!! Sedikit lagi menuju level terakhir," ucap Yasha senang tapi saat melihat tempat level 11 itu berada dia merasa sedikit takut.
"Castil? Besar sekali. Sebaiknya aku kembali lagi nanti. Aku ingin beristirahat sebentar," ucap Yasha kemudian menuju pintu bertuliskan Exit diatasnya dan dia akhirnya keluar dari dalam game Time Lock itu.
"Bagus sekali kawan! Kau kini sudah berada di level yang tinggi. Kau hebat sekali aku kagum padamu," ucap Oroci membuat Yasha tersenyum senang karena dia sendiri pun juga merasa bangga akan pencapaiannya itu.
"Sayang sekali saat di dalam game avatarku secatara otomatis kembali ke wujud semula. Game ini tidak menerima penyamaran," ucap Yasha berniat bercanda tapi tidak seperti biasanya, Oroci terlihat tidak ingin menanggapi candaannya itu. Pria itu terlihat serius. Ada apa ini?
"Aku harus membicarakan sesuatu yang penting denganmu. Ayo ikut aku," ucap Oroci membuat Yasha sebenarnya bingung tapi dia tanpa banyak bertanya langsung mengikuti temannya itu.
Sebenarnya Yasha merasa ragu karena Orocichris mengajaknya melewati portal kemana saja sebanyak tiga kali yang berarti jika tempat yang dituju mereka itu cukup jauh.
"Ada apa sih? Tidak biasanya kau serius seperti ini," ucap Yasha kemudian masuk ke dalam sebuah toko yang entah milik siapa itu. Dia hanya mengikuti Oroci jadi, biarkan temannya itu nanti menjelaskan padanya.
"Tunggu! Jangan-jangan kau bukan temanku, ya?!!!" Siapa kau? Aku bersumpah kali ini aku tidak akan tertipu lagi!" ucap Yasha lagi saat menyadari jika Oroci yang tengah berada di depannya itu tampak sangat mencurigakan.
"Turunkan senjatamu, Yasha. Ini benar-benar aku," ucap Oroci sambil mengangkat tangan karena takut saat melihat Yasha menodongnya dengan sebuah pistol di sana.
Tapi Yasha tentu saja tidak percaya begitu saja. Terkahir kali dia sudah ditipu tapi kali ini tidak akan lagi.
"Aku tidak percaya padamu. Lagi pula kenapa membawaku ke sini? Ini tempat baru. Kau belum pernah mengajakku ke sini sebelumnya dan____"
"Karena kami yang memintanya. Kami merasa tidak pantas untuk berteman dengan seseorang yang hebat sepertimu," ucap seseorang yang keluar dari arah belakang Oroci membuat Yasha menurunkan senjatanya dan akhirnya mencoba untuk mempercayai mereka semua.
"Siapa kalian? Dan kau? Kenapa tidak bilang jika selama ini memiliki teman yang lain selain diriku? Kupikir kau seorang gay karena hanya selalu bersamaku saja," ucap Yasha membuat orang-orang di sana tapi berbeda dengan Oroci yang terlihat langsung memukul kepalanya keras.
"Kita pergi dulu dari sini sebelum orang-orang jahat itu sampai di sini dan menemukanmu. Pakai ini dulu," ucap Salah satu dari 2 orang teman Oroci itu dan sekali lagi Yasha hanya menurut.
Yasha diajak mereka masuk ke dalam pintu rahasia yang jika orang lain melihatnya itu hanya sebuah dinding retak dari luar. Siapa yang menyangka jika itu adalah sebuah pintu yang bisa dibuka dengan sebuah password.
"Keren sekali. Ini seperti markas," ucap Yasha membuat semua orang tertawa kecil karena mungkin merasa dia norak sekali.
"Ya ini memang markas aman. Aku yang membangunnya bersama teman-temanku ini. Dan gelang yang kau pakai ini, itu adalah pemecah sinyal. Jadi tidak akan ada alat apapun yang bisa mendeteksimu berada di sini bersama kami," ucap Orocichris menjelaskan membuat Yasha akhirnya mengerti.
Yasha masuk paling terakhir dan setelah pintu tertutup Yasha kembali dibuat bingung karena tidak terlihat tempat memasukkan password di sana.
"Hei! Bagaimana cara membuka pintunya dari dalam sini? Apakah setelah masuk kita tidak bisa keluar?" ucap Yasha terlihat panik, membuat orang-orang kembali tertawa.
"Aku tahu garasi kita memang kuno sekali tapi kau jangan norak begitu. Tidak mungkin ada pintu masuk tanpa pintu keluar. Kau ini bagaimana? Sudahlah ayo," ucap Orocichris kemudian merangkul temannya itu agar berjalan lebih cepat untuk masuk ke dalam sana.
Yasha memang tidak mengerti hal-hal seperti itu. Bukan norak, hanya saja hal-hal canggih baru dijumpainya baru-baru ini. Dia perlu waktu untuk menyesuaikan diri.
"Woah... ini keren sekali. Sekarang aku yang merasa tidak pantas berteman dengan kalian," ucap Yasha setelah melihat isi ruangan itu itu yang penuh peralatan canggih.
Ya, sekali lagi ini adalah game M2. Dimana semua hal bisa dilakukan tergantung sejauh apa imajinasimu. Selain ada berbagai game di dalam M2 ini yang bisa kau jelajahi, kau juga bisa membangun rumah, toko atau apapun di sana sebagai tempat tinggal sementara di dalam game atau pun membuka sebuah toko dengan ijin resmi dari developer tentunya.
Apapun bisa dilakukan asal kau memiliki uang yang cukup sebagai modal. Uang dunia nyata yang jika dikonversi menjadi uang game hanya akan menjadi setengah dari nominal aslinya. Ya. Begitulah kehidupan keras yang terjadi sekarang. Tidak ada yang gratis. Kau harus berkorban di awal dan rugi tapi nanti akan mendapat banyak keuntungan setelahnya. Ya, itu juga masih tergantung dari bagaimana caramu menggunakan uang itu di dalam game. Semuanya kembali lagi. Pilihannya selalu ada ditanganmu sendiri.
"Duduklah. Kita akan mulai bicara," ucap teman Oroci kemudian Yasha terlihat duduk dan sudah siap mendengarkan di sana.
"Perkenalkan, namaku Q'. Aku seorang programer yang handal, dan dia Cyberops, dia adikku di dunia nyata dan dia sangat-sangat jenius dan penuh ide cemerlang. Sebenarnya dia bisa saja masuk dan memenangkan game dengan mudah tapi aku mencegahnya karena dia terlalu muda," ucap Q' yang entah mengapa membuat Yasha merasa tersindir dan,
"Ya ya... silahkan saja jika mau mencoba game itu. Itu terbuka untuk siapapun, 'kan? Namun entah mengapa masih belum ada yang menyusulku melewati level 10 sampai sekarang," ucap Yasha percaya diri membuat orang-orang di sana tertawa kecil sambil menatapnya lucu.
Dan melihat Oroci melakukan hal yang sama,
"Oroci benar. Kau mudah sekali tersinggung. Dan itu bagus. Karenanya ambisimu untuk mencapai puncak sangat tinggi. Tidak heran kau seorang saja yang sudah berhasil sampai di level 10. Kau benar-benar hebat," ucap Cyberops membuat Yasha tersenyum ramah karena ya, sepertinya Cyberops memang lebih muda darinya.
"Sudahlah cukup memuji dan menyanjungku seperti ini. Langsung saja. Sebenarnya ada apa?" ucap Yasha merasa tidak sabaran karena ya, jika Orocichris sudah mengatakan ada sesuatu hal yang penting berarti itu adalah masalah yang serius.
"Apa kau tidak masalah kami mengatakannya sekarang? Kau yakin baik-baik saja? Kau tidak mau offline dulu sebentar? Kau sudah terlalu lama online, 'kan?" tanya Oroci membuat Yasha tertawa.
"Tumben sekali kau khawatir padaku? Tapi tenang saja aku sudah sempat offline sebentar karena entah bagaimana bisa aku bisa melakukan pause saat itu. Hebat, 'kan?" ucap Yasha membuat semua orang di sana terlihat saling memandang satu sama lain.
"Hei, ada apa?" ucap Yasha lagi penasaran karena sepertinya ketiga orang itu mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya.
"Begini, ada rumor yang mengatakan kalau memang ada sistem pause di level 9 dan ya, ternyata memang benar. Aku percaya karena kau sudah mengatakannya sendiri," ucap Oroci membuat Yasha mengangguk pelan seolah berusaha mencerna informasi yang baru di ketahuinya itu.
"Baiklah, lalu apa lagi? Apa hanya itu?" ucap Yasha penasaran dan seolah berharap ada informasi baru yang bisa didengarnya.
"Sebenarnya ini rahasia tapi, kami mendengar rumor jika di dalam level 15, kau bisa mengajak 4 orang pemain lainnya untuk bisa menjadi anggota gengmu dan menyelesaikan sisa level game bersama karena, tantangan di dalam level 15 ke atas sangat sulit dan membutuhkan kekuatan tim kuat untuk bisa menyelesaikannya," ucap Cyberops yang meski masih muda, Yasha merasa dia memang sangat jenius melihat caranya menjelaskan yang sungguh mudah untuk dimengerti.
"Benarkah? Aku bisa membuat tim? Wah.. bagus sekali," ucap Yasha membuat ketiga orang itu kembali saling menatap satu sama lain namun kali ini terlihat gugup.
"Sebenarnya aku ingin merayumu agar kami bertiga kau jadikan sebagai tim mu nanti. Kami berjanji tidak akan menyusahkan dan akan membantu sekuat tenaga kami," ucap Orocichris membuat Yasha menatap temannya itu datar.
Ya, sebenarnya tanpa diminta pun Yasha pasti akan memasukkan Oroci ke dalam timnya. Dia hanya ingin menggoda temannya itu sedikit.
"Selain programer aku juga adalah seorang petarung jalanan yang kuat. Aku sangat lincah dan bisa melesat jauh dengan cepat. Jika kau tidak percaya aku bisa membuktikan diriku," ucap Q' yang kini mencoba merayu dan membujuknya di sana.
Lagi-lagi Yasha menatapnya datar seolah tak berminat sedikitpun.
'Ini menyenangkan sekali. Aku seperti seorang raja yang bisa memilih pelayanku sesuka hati. Astaga! Sadarlah, Yasha. Tanpa bantuan Oroci, kau tidak akan menjadi seperti sekarang,' batin Yasha dalam hati.
"Kakakku mungkin tadi terdengar terlalu berlebihan saat menyebutku seorang jenius tapi percayalah, aku bisa memecahkan setiap level dengan mudah dan dalam hitungan detik. Kupastikan kau tidak akan kecewa jika memasukkan aku juga ke dalam tim mu," kini giliran Cyberops yang mencoba membujuknya. Yasha rasanya ingin tersenyum dan bahkan tertawa dalam hati melihat semua orang di depannya itu tengah menatapnya penuh harap.
Dan ya, Yasha tidak tahan lagi. Dia akhirnya tertawa terbahak-bahak setelah dari tadi dia mencoba menahannya.
"Apa ini? Kami sedang mencoba membujukmu dan kau malah tertawa. Seriuslah sedikit, Yasha!" ucap Orocichris terlihat kesal membuat Yasha langsung mencoba menghentikan tawanya di sana.
"Maafkan aku. Aku tidak bisa mengendalikannya tapi ya, baiklah. Mudah saja membuat kalian menjadi tim ku. Anggap saja itu sudah beres. Aku setuju dan kalian akan masuk ke dalam game bersamaku nanti. Ok?" ucap Yasha kemudian mengedipkan matanya jahil pada orang-orang di depannya itu dan siapa yang menyangka jika setelahnya ketiga orang itu langsung berdiri dari duduknya dan memeluknya erat.
"Kau memang yang terbaik, Kawan. Kami sungguh berterima kasih. Kau memang orang yang baik sejak awal bertemu denganmu aku tahu itu," ucap Orocichris membuat Yasha tersenyum haru setelah mendengarnya.
"Sudahlah, jangan membuatku menangis dnegan mengatakan semua itu. Tapi katamu aku bisa mengajak 4 orang lain, 'kan? Kalian masih bertiga. Lalu siapa yang keempat?" ucap Yasha bingung membuat ketiga orang lainnya juga ikut bingung dan terlihat berpikir.
"Sudahlah. Kita pasti bisa menemukan orang keempatnya nanti. Sekarang yang terpenting adalah memastikanmu sampai di level 15 dengan selamat. Jika kau membutuhkanku, katakan saja," ucap Q' yang terdengar baik sekali, membuat Yasha akhirnya berpikir untuk mencoba sesuatu.
"Begini, banyak senjataku yang berkurang karena kugunakan untuk melarikan diri di dalam game, jadi____"
"Tunggu?! Melarikan diri?" ucap Cyberops terlihat menatapnya terkejut seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya membuat Orocichris dan Q' juga terlihat bereaksi tidak jauh berbeda di sana.
"Ya. Bagaimana lagi melewati level game selain melarikan diri saat merasa musuhmu di dalam game itu tidak bisa dikalahkan? Katakan bagaimana caramu untuk melawan katak yang mengeluarkan racun mematikan dari mulutnya dan yang terkena racun itu langsung meleleh dan lenyap dalam hitungan detik? Atau mungkin kau bisa melawan babi hutan besar yang berjalan dengan dua kaki dan tidak mempan ditembak? Atau mungkin, bisakah kau menghindar dari sengatan lebah-lebah raksasa yang ukurannya 10x lipat dari tubuhmu? Tidak, 'kan?" ucap Yasha membuat ketiga orang di depannya itu terlihat menganga tak percaya setelah mendengar semua itu.
"Sepertinya kau sudah mengalami hari-hari yang berat untuk bisa melewati level 10 ini. Bagaimana jika kami memberimu sedikit koleksi s*****a kami. Kami yakin kau akan menyukainya," ucap Cyberops mewakili dua orang lainnya membuat Yadha langsung bangkit dari duduknya dan mengangguk penuh antusias.
"Aku mau!!"
Bersambung...