Kelinci besar terbang yang tadi menolongnya itu terlihat menurunkan Yasha setelah tadi keduanya berhasil keluar dari tempat menyeramkan tadi.
Tapi pertanyaannya adalah ke mana perginya monster penjaga pedang tadi? Yasha sungguh berharap semoga saja monster itu tidak akan pernah kembali lagi.
"Terima kasih. Huh... melelahkan sekali," ucap Yasha kemudian duduk dan terlihat mengecek sepatu yang dikenakannya itu.
"Celaka. Rusak sudah sepatu ini. Akhirnya aku tidak punya apa-apa lagi selain tubuh kecil tidak berguna ini. Seharusnya aku membuat avatar yang sedikit berotot dulu," ucap Yasha menggerutu sendiri membuat kelinci besar yang menolongnya tadi terlihat menatapnya bingung dalam gelap. Begitu juga dengan kuda yang terlihat lebih ramah dari sebelumnya kepadanya.
Beruntung di dalam level ini Yasha banyak bertemu dengan mahluk-mahluk baik seperti mereka itu. Jika tidak, entah sudah seperti apa nasibnya.
Kelinci besar yang bisa terbang dengan menggunakan telinga panjangnya sebagai baling-baling itu terlihat semakin mendekat ke arahnya dan terlihat bersikap manja padanya.
"Pasti kau tadi yang mengejarku dari belakang, 'kan? Pasti, suara aneh yang kudengar dan membuatku samoai berlari tadi berasal dari baling-balingmu saat kau terbang. Iya, 'kan?" ucap Yasha pada kelinci itu dengan suara sedikit keras membuat mahluk lucu berwarna merah muda itu terlihat sedikit ketakutan.
"Baiklah, maafkan aku. Itu salahku juga karena terlalu penakut. Terima kasih sekali lagi karena sudah menolongku ya. Kau hanya separuh dari ukuran tubuhku tapi kau bisa mengangkatku dengan mudah, itu hebat sekali," ucap Yasha sengaja memuji kelinci itu, membuat mahluk menggemaskan dengan telinganya yang panjang itu kembali mendekatinya dan memeluknya.
Yasha merasa memiliki seorang adik kecil karenanya.
"Selagi kita masih di sini, sebaiknya aku mencoba pedangnya dulu sekalian berlatih memegangnya. Jika terus terasa berat untuk kugenggam dan kuangkat, bagaimana aku bisa menyerang Leviathan itu?" ucap Yasha kemudian terlihat berdiri dan mencoba mengangkat pedang yang terlihat sangat tajam dan juga berharga itu dengan sekuat tenaga tapi, tetap saja dia tidak bisa mengangkatnya dengan sempurna dan akhirnya jatuh lagi dan lagi.
"Jika ini satu-satunya s*****a yang ada di dalam level ini maka, pasti pedang ini bisa dikendalikan dengan mudah. Hanya saja aku belum menemukan caranya yang tepat," ucap Yasha yang meski kebingungan dia masih tetap percaya diri.
Dia terlihat kembali memilih duduk dan mencari sesuatu yang bisa digunakan di dalam tasnya itu tapi tidak ada apapun lagi. Hanya tersisa sebuah botol dengan cairan yang entah apa gunanya karena Yasha lupa.
"Cedric tadi mengatakan gunanya cairan ini padaku tapi apa ya?" ucap Yasha bingung kemudian iseng membuka tutup botol itu dan tanpa sengaja setetes cairan di dalam botol jatuh mengenai pedang di sana.
"Wow... apa itu tadi? Sepertinya aku melihat sesuatu," ucap Yasha terlihat antusias kemudian menuangkan lebih banyak lagi cairan yang ada dalam botol itu pada pedang dan ternyata, muncul kata-kata yang Yasha yakin adalah merupakan petunjuknya di sana.
"Combine with bow and arrow..."
Akhirnya Yasha mengerti sekarang. Yang harus dilakukannya lebih dulu adalah kembali ke tempat pengungsian rakyatnya tadi dengan membawa pedang ini bersamanya ke sana. Karena dia tadi memang sengaja meninggalkan busur dan anak panahnya di sana.
Bukannya apa-apa, Yasha meninggalkan panah dan busurnya di sana karena menurutnya s*****a itu cukup berbahaya dan mematikan. Karenanya Yasha berniat membawa s*****a itu saat nanti dia akan melawan Leviathan saja.
Yasha kemudian langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke arah kuda air yang memang menungguinya sejak tadi. Dan ya, karena tidak bisa mengangkat pedang itu jadilah Yasha menyeretnya.
"Ayo kita kembali. Tapi bagaiamana caranya membawa pedang ini, ya?" ucap Yasha bingung tapi kemudian kelinci yang bisa terbang itu berputar-putar di sekitar kakinya seolah menawarkan bantuan padanya.
"Apa kau mau membantuku membawa? Baiklah. Kita akan mengangkat pegang ini bersama nanti. Aku akan naik dulu," ucap Yasha kemudian naik ke atas kuda air itu dan setelahnya kelinci air tadi terlihat membantunya mengangkat pedang itu.
Benar saja, jika kelinci itu membantunya, pedangnya tidak terasa berat lagi.
"Ayo kita kembali," ucap Yasha membuat kuda yang ditungganginya itu mengerti dan mulai berjalan pergi dari sana.
Sejauh ini tidak ada yang terjadi. Perjalanannya untuk kembali masih cukup aman, hingga barulah saat dia sudah sampai setengah jalan, monster penjaga pedang yang tadi melarikan diri dengan masuk ke dalam air tiba-tiba muncul di depannya dan menghadang jalannya.
"Oh, tidak!"
Yasha terlihat panik tapi, saat mencoba melihat lagi dengan lebih teliti, monster itu sepertinya tidak berniat untuk menyerangnya. Dia merasa monster itu justru sedang berusaha untuk menyampaikan sesuatu padanya di sana.
Tapi belum sempat Yasha berusahaengerti dengan apa yang monster itu coba sampaikan padanya tiba-tiba Leviathan jahat muncul dari arah belakang monster penjaga pedang itu dan melilit lehernya kuat dengan ekornya.
Yasha mengerti sekarang. Monster itu memperingatkannya akan bahaya Leviathan yang sudah mendekat.
Yasha ingin sekali menyelamatkan monster penjaga pedang itu tapi, dia sama sekali tidak memiliki s*****a apapun saat ini. Karenanya Yasha memutuskan untuk kabur dulu dan berniat menggabungkan pedangnya ini dnegan busur dan panahnya, kemudian nanti dia akan kembali ke sana untuk membantu dan mungkin bisa menyelamatkan monster penjaga pedang itu jika sempat.
"Ayo kuta pergi. Lewat sana saja," ucap Yasha pada kuda yang terlihat seperti ketakutan itu.
Kelinci yang membantunya membawa pedang pun juga sama. Karena ketakutan, akhirnya pegangannya pada pedang tadi terlepas membuat Yasha akhirnya bersusah payah sendiri untuk mengangkatnya di sana.
"Ayolah teman-teman. Kita harus kembali untuk menolongnya. Jangan takut. Ayo," ucap Yasha sekali lagi berusaha membuat dua mahluk yang sudah membantunya sejak awal itu tidak merasa takut dan segera bergerak untuk pergi dari sana dan membantunya kembali.
Dan ternyata ucapannya itu nampaknya cukup membawa pengaruh baik karena terlihat dua mahluk itu akhirnya mau mendengarkannya dan mulai bergerak kembali untuk pergi dari sana memanfaatkan kesempatan dimana Leviathan itu tengah sibuk bersama monster penjaga pedang. Jadilah tidak ada yang menghadang jalannya. Yasha merasa senang karena daratan pulau sudah terlihat dari tempatnya saat ini.
'Kumohon. Aku memerlukan kau untuk bisa digunakan sepatu. Bekerjalah sekali ini saja,' batin Yasha dalam hati.
Yasha kemudian terlihat berusaha meraih sepatunya dan berpikir untuk mengaktifkan mode terbangnya karena dengan begitu nanti dia bisa dengan lebih cepat sampai ke sana. Tapi tidak bisa. Sepatunya tetap rusak dan tidak mau menyala sama sekali.
"s**l!"
Merasa tidak dapat melakukan apapun lagi, akhirnya Yasha merasa pasrah dan menunggu saja hingga kuda itu nanti membawanya sampai pesisir pantai.
Tak lupa Yasha juga melihat ke belakang dimana kelinci terbang yang tengah membantunya mengangkat pedang itu di sana. Yasha rasanya tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa pada keduanya.
"Akhirnya kita sampai," ucap Yasha kemudian turun dan kelinci terbang itu masih mengikutinya hingga dia kini sudah sampai di pantai.
Yasha terlihat meletakkan pedang itu di pasir. Kelinci tadi menatapnya seolah penasaran apa yang tengah dilakukannya itu.
"Bisakah kau menjaga pedang ini untukku sebentar saja? Aku akan segera kembali," ucap Yasha membuat kelinci tadi terlihat berputar tanda jika mengerti dengan ucapannya.
Setelahnya Yasha terlihat berlari menuju tempat dimana dia meletakkan busur dan panahnya sebelum pergi.
"Dimana tadi, ya. Oh, ini dia!" ucap Yasha terlihat begitu senang saat setelah berhasil menemukan busur dan panahnya di sana.
Tanpa membuang waktu, Yasha langsung saja berlari kembali menuju pantai untuk menemui kelinci dan juga pedangnya tadi tapi, dia tidak melihat keduanya dimanapun. Kemana kelinci itu? Apakah pedangnya telah dibawa kabur?
"Cedric!"
Yasha berteriak sambil membidiknya dengan sebuah panah saat melihat Cedric menangkap kelinci yang tadi membantunya itu dan juga dengan lancangnya membawa kabur pedang yang sudah susah payah didapatkannya itu.
"Oh hai! Kau sudah kembali? Terima kasih sudah membawakan pedang ini untukku, ya. Kau memang hebat," ucap Cedric terlihat dengan raut wajah yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
Akhirnya Yasha tahu sekarang. Cedric bukan seorang teman. Dia adalah pengkhianat. Pantas saja tadi Cedric memberikannya rumput laut palsu yang katanya bisa digunakannya untuk bernafas di dalam air. Ternyata itu semua sengaja karena Cedric mengira tanpa rumput laut itu dia tidak akan bisa bertahan dan melewati lautan ini dengan mudah.
Tapi lihatlah. Buktinya dia bisa melakukannya. Dia bisa kembali dengan selamat. Dia mengacaukan rencana jahat Cedric padanya dan berhasil menang dengan kekuatannya sendiri.
"Pedang ini seharusnya adalah milikku. Kau tidak pantas menerima pemberian dewa yang sekuat ini. Kau hanya manusia lemah jika dibandingkan denganku," ucap Cedric lagi dan kini membuat Yasha marah dan,
"Mari kita lihat, kau atau aku yang pantas mendapatkan pedang itu?" ucap Yasha dengan percaya diri kemudian dengan berani langsung mengangkat busur dan panahnya tinggi dan terlihat pedang yang berada di tangan Cedric bereaksi.
"Pedang itu adalah milikku!!!"
Yasha mengatakannya dengan percaya diri dan sedetik setelahnya pedang itu terbang menuju ke arahnya dan bergabung bersama busur dan anak panahnya di sana.
Cedric yang melihat itu nampak terkejut.
"Kau tidak bisa mengubah tokoh utama sesuka hatimu," ucap Yasha kemudian memberikan kode pada kelinci itu untuk menyerang Cedric dan berusaha melapaskan dirinya sendiri.
Dan setelah kelinci itu berhasil kabur dengan memanfaatkan keterkejutan Cedric tadi dan menjauh, barulah Yasha langsung menodongkan pedangnya pada orang yang sudah mengkhianatinanya itu bermaksud untuk mengancamnya sedikit tanpa ada niatan melukainya.
Cedric sendiri terlihat menyesal dan langsung membungkuk dengan sangat rendah padanya. Yasha yang melihat itu tidak memperlihatkan ekspresi apapun karena ya, percuma saja. Dia sudah terlalu kecewa.
"Urusanku denganmu belum selesai. Aku akan kembali membuat perhitungan denganmu nanti," ucap Yasha kemudian berjalan menuju laut dimana kuda itu menunggu dan langsung naik kembali ke sana untuk pergi dan berusaha menyelamatkan monster penjaga pedang tadi dari Leviathan yang jahat.
"Ayo, kuta harus menolong orang yang baik itu. Dia lebih layak untuk diselamatkan karena sudah membantu kuta kabur tadi," ucap Yasha pada kuda itu dan terlihat tidak lama setelahnya kelinci tadi langsung menyusul dan terlihat terbang di dekatnya.
Yasha beruntung masih memiliki dua mahluk itu saat setelah dia dikhianati oleh orang yang dikiranya adalah teman sejak awal. Ternyata dia hanya dimanfaatkan dan bahkan hampir terbunuh di dalam level ini.
'Keanehan demi keanehan terus terjadi. Kenapa aku merasa level ini terlalu nyata? Bagaimana bisa begitu? Seharusnya pemain yang mengendalikan game tapi di sini, game ini mengendalikan semuanya dan seolah mempermainkanku,'
Bersambung...