Reina cukup tekejut orang yang mengetahui identitasnya, akhirnya menemukan keberadaanya setelah dua tahun lamanya. Meski begitu, Reina tetap harus berhati-hati karena dia belum mengetahui mereka berdua sebenarnya kawan atau lawan. “Jangan memandang kami seperti itu, kak. Sudah aku katakan bukan, aku dan Jack tidak akan menyakitimu.” Keluh Zean kembali melihat Reina memandangnya penuh selidik. Karena jengah dengan sikap Reina yang masih saja melihatnya dengan tatapan mengintimidasi, Zean menarik Reina untuk duduk terlebih dahulu di sofa. “Duduklah terlebih dahulu, kak. Aku akan ambilkan minuman untuk menenangkanmu.” Ujar Zean. Reina memicingkan matanya mendengar Zean terus-menerus memanggilnya ‘Kak’. “Eh, tunggu sebentar. Mengapa kalian terus memanggilku, ‘kak’ sih? Please deh, tolong