49. Hati yang Saling Terhubung 2

1114 Kata

Raisa hanya bisa menggerutu dalam hati mendapati perlakuan Ken yang seenaknya saja. Tapi mau bagaimana lagi, tangannya di genggam erat oleh Ken dan pergerakannya di kunci oleh Ken, sehingga membuatnya tidak bisa bergerak sedikitpun. Beberapa menit berlalu, namun Ken masih diam seolah menikmati bersandar di pundak Raisa. Dengan sabar Raisa diam meski tubuhnya menegang kaku karena tidak bisa bergerak sedikitpun. “Apakah kau sudah merasa baikan, tuan sekretaris? Kau tahu, tubuhku sampai semutan dan kaku karena kau bersandar padaku. Setidaknya biarkan aku menggerakkan tubuhku atau mengambilkan minuman untukmu.” Kata Raisa menyingkirkan kepala Ken ke sofa. “Uhm, tadi aku sudah meminta Bibi An untuk membuatkan teh herbal. Mungkin tehnya ada di ruang makan sekarang.” Ken melirik sekilas ke ar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN