Semuanya sudah usai. Di rumah itu kini hanya ada Reindra dan keluarga barunya. Bahkan Amir pun langsung terbang lagi ke Surabaya satu jam setelah ijab kabul usai. “Sekarang kita sudah menjadi keluarga yang lengkap. Eril dan Nabila tidak boleh lagi memanggil papa dengan sebutan om lagi. Jadi panggilnya sekarang apa?” tanya Reindra pada Eril dan Nabila. “Papa Rei,” jawab Nabila dengan suara lantang, sementara suara Eril terkesan pelan. Reindra memandang mata Eril. Netra itu sedikit berkaca-kaca. Tersimpan rasa rindu yang mendalam di sana. Reindra memahami apa yang kini dirasakan oleh anak sambungnya itu. Bagaimanapun juga, Eril pasti merindukan ayah kandungnya. Reindra berjongkok lalu memeluk Eril dengan penuh kasih sayang, “Eril, papa mengerti perasaan kamu saat ini. Tapi Eril tidak bo