Tok … Tok … Tok … Saras mendengar suara ketukan pintu rumahnya. Suara ketukan itu agak berbeda, lebih keras dari biasanya. Lagi pula Saras merasa aneh, siapa yang mengetuk pintu rumahnya sore-sore begini. Bukankah di depan pintu rumah itu ada bel yang bisa dipencet? Tok … Tok … Tok … Kembali Saras mendengar suara ketukan itu. “Sayang, siapa itu di luar?” tanya lelaki yang berbaring di sampingnya. Lelaki yang saat ini berbaring tanpa sehelai benang pun membalut tubuhnya. Entah siapa lagi lelaki itu, yang pasti bukan lelaki yang selama ini selalu memuaskan hasratnya. Fuih … Entah sudah berapa lelaki yang bermain dengan Saras. Sayangnya, sang suami tidak mengetahui. Harusnya Reindra peka, sebab sebelum menikah dengannya, Saras dengan mudahnya memberikan tubuhnya pada Reindra. Lalu, ap