Detik berganti menit dan menit pun berhanti jam. Tidak terasa sudah satu setengah jam Ayunda dan Reindra menghabiskan waktu mereka di taman itu. Ayunda pun merasa sangat bahagia. Sejenak ia bisa melupakan ketakutan yang tadinya menghantui perasaannya. Ia juga bisa melupakan Rudi yang sudah hidup dengannya selama bertahun-tahun lamanya. “Mas, kita pulang sekarang ya … Kasihan, bubur ayamnya jadi dingin gini. Nanti takutnya nggak enak lagi di makan sama anak-anak,” ucap Ayunda. Ia kembali teringat dengan Eril dan Nabila yang mereka tinggal di rumah. Reindra mengangguk, “Mau beli yang lainnya buat anaka-anak?” Ayunda memerhatikan sekeliling, “Nabila sangat suka kembang gula. Sebaiknya kita belikan satu bungkus buat Nabila.” “Buat Eril?” “Eril biasanya suka sekali dengan bakso bakar. Tapi