Malam ini, Reindra duduk berdua di meja makan bersama Nela—istri pertama yang sudah menemaninya sejak lama. Seperti biasa, makanan yang terhidang di atas meja makan bukanlah masakan buatan tangan Nela, melainkan masakan buatan sang ART yang bekerja di rumah itu. Reindra berniat ingin membicarakan perihat izin menikah dari istri pertamanya itu. Pria itu tidak mau menunggu lebih lama lagi. Ia sudah cukup bersabar selama ini menunggu Ayunda membuat keputusannya. Reindra juga cukup bersabar menghadapi sikap Nela yang jauh dari kata baik sebagai seorang istri. “Nela, aku mau bicara,” ucap Reindra tiba-tiba. “Ada apa, Mas?” tanya Nela seraya menyuap makanannya. “Nela, kamu tahukan kalau Saras sampai saat ini pun masih belum mampu memberikan aku keturunan. Jujur saja, bagiku anak itu sangat p