Malam kian larut, Reindra masih saja betah berbincang hangat dengan Bian—sahabat baiknya. Tanpa sadar, sudah tiga cangkir kopi yang ia nikmati malam ini. “Rei, ini sudah sangat malam. Sudah jam dua belas. Aku harus segera pulang. Aku tidak mau membuat istri dan anak-anakku khawatir,” ucap Bian, mencoba mengakhiri pertemuan malam itu. “Iya … Tapi aku mau pulang kemana malam ini?” celoteh Reindra. “Seperti yang kita bicarakan tadi, sebaiknya kamu pulang ke rumah Nela saja. Kamu tanyakan padanya perihal video itu. Apakah ada hubungannya dengan dirinya atau tidak.” “Aku yakin ia tidak akan mengaku.” “Tapi setidaknya kamu sudah menanyakannya, Rei. Tentu kamu bisa menilai mana yang jujur mana yang bukan.” “Oke, aku akan coba.” “Aku pulang dulu … Ketemu lagi lain waktu.” “Iya … Sampai jum