Bahagia Ayu

1056 Kata

Said tersenyum senang melihat Ayu dan Pak Johan berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju kamar Nayra. “Terima kasih, Pak Jo,” ucap Said senang, karena Pak Jo menjalankan perintahnya dengan baik. “Wah, Pak Said. Saya yang makasih. Tadi pikiran saya ke mamanya Ayu ini. Bu Hanin telpon saya berkali-kali. Panik juga dibuatnya. Habis saya diomelin disuruh cepat-cepat. Ya mana bisa, kondisinya macet dari PIK. Jauh. Pas dapat telpon Bapak. Wes tenang hati saya,” balas Pak Jo lega. “Emang Mama udah lahiran, Bang?” tanya Ayu yang tampak sudah tidak sabar. “Belum. Masih dipantau.” Ayu tidak sanggup menahan rasa bahagianya menyambut kelahiran adiknya. Dia terus tersenyum lebar. “Jangan lupa rawat Bagas. Anggap anak Ayu sendiri,” desah Said pelan sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Ayu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN