Cahaya Mata Said

1224 Kata

“Jadi Ayu sudah lama dikenalin?” tanya Said akhirnya. Ayu sudah menjelaskan kepadanya bahwa bukan Ayu yang mengajukan nomor kontaknya ke Wak Tima atau ke Fauzan, akan tetapi Wak Timalah yang meminta nomornya. Pertemuannya dengan Fauzan di Minggu pagi ini juga sangat kebetulan dan bukan kesengajaan. “Iya. Udah lama, Bang. Pas Abang kirim pesan rindu sama Ayu. Trus Ayu bales nggak usah hubungi Ayu lagi. Waktu itu Ayu makan-makan di rumah Eyang. Ada Wak Tima waktu itu,” Ayu terdengar malas-malasan menceritakan kisah ‘perjodohan’nya dengan Fauzan. “Kok suaranya kesel gitu, Yu?” “Ayu takut Abang malah mikir Ayu mau aja dikenalin sama Fauzan. Padahal Ayu diam aja waktu itu, karna emang nggak bisa ngapa-ngapain. Malah sebel. Ayu juga sebel sama Abang waktu itu,” “Kesel kenapa?” “Iyalah. T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN