“Bisa-bisanya kamu merahasiakan hal sebesar ini dari kedua orang tuamu, Bianca?” Mama Bianca, Yulinar ketika sudah berhasil bertemu Bianca yang langsung bergegas menemuinya di gedung apartemen lama Bianca. Begitu ia sampai, Yulinar menatap Bianca dengan pandangan tajam dan seolah siap menerkam anak perempuannya yang sudah menghilang, tidak berani pulang dan bahkan menyembunyikan tempat tinggalnya. “Pantas saja sebulan yang lalu, Mama mau kesini kamu ngelarang. Setelah di telepon, kamu baru nyempetin pulang buat ketemu orang tua, nggak taunya memang ada yang kamu sembunyiin?” Intonasi suara Yuliar tidak meninggi tapi menjadi lebih berat dengan penekanan pada hampir setiap kata yang diucapkan. Bianca masih diam saja. Sedangkan sang Papa, Wisnu hanya berdiam sambil menilai unit aparte