Oh crap! Sudah terlambat untuk kabur. Bianca mengumpat dengan panik tentu saja. Kenapa dia jadi lamban sekali hari ini? Ia juga jadi agak menyesali bertemu dengan Mama yang ternyata tega menjebak anaknya seperti ini. “Bianca? Kamu makan disini juga?” tanya Dion yang memutuskan untuk menghampiri Bianca. Tentu dengan maksud tertentu. “Iya, kebetulan sekali ya, Mas. Sudah pulang ternyata, kalau gak salah tadi aku lihat masih sibuk di kantor?” “Terkejut?” Dion menyunggingkan senyum. Apakah ada nada sinis dari pertanyaannya? “Nggak kok. Kalian mau makan disini juga?” Bianca mengalihkan topik pembicaraan. Dion mengangguk. “Tapi rupanya sudah penuh. Boleh kami bergabung?” Di sebelahnya, Anton menyenggol Dion dan membisikan sesuatu. Yang sebenarnya masih bisa didengar oleh Bianca