“Aku janji.” Ucap pria itu dengan bersungguh-sungguh. Bibir mereka kembali bertemu. Ciuman kali ini cukup berbeda dari yang semalam. Rasanya lebih manis dengan intensitas yang lebih lembut. Ia menyukainya. “Bee, mulai hari ini jangan ada yang kamu pikirkan selain kita berdua.” Ujar Dion begitu melepaskan pagutannya. “Jangan pergi meninggalkanku lagi. Kamu tidak tahu seberapa kalutnya aku tadi.” Kata Bianca masih memeluk Dion dengan erat. Air matanya jatuh tanpa sebab. “Aku ingin didengar setiap aku bercerita, aku ingin mengobrol santai tanpa ada tuntutan. Aku ingin merasa nyaman jika bersamamu.” Lanjutnya. Walaupun perkataannya masih terdengar ambigu, tapi Bianca tahu maksud yang terpendam dari perkataannya. Jangan bicarakan apa yang Bianca lakukan adalah kesalahan atau bukan. Di