Bab 25. Rumah #2

1284 Kata

"Apa aku perlu mengantarmu sampai ke depan?" Pria di balik kemudi itu menawarkan diri seraya hampir membuka pintu mobilnya. "Umm … tidak usah, biar aku sendiri saja." Namun Khalisa menolak. "Kau yakin?" "Ya. Mungkin suamiku masih terjaga, baru setengah jam lalu dia mengirimkan pesan." "Baiklah kalau begitu, terserah padamu." "Terima kasih, Dika." Dan pria itu menganggukkan kepala, lalu setelahnya Khalisa turun dari mobil tersebut. Dia menatap bangunan rumah bertingkat dua tersebut sambil menelan ludahnya dengan keras seolah tengah mempersiapkan diri untuk kemungkinan marahnya Adnan ketika mendapati bahwa dirinya masih dengan kebiasaan pulang malam karena alasan pekerjaan. Sedangkan putri mereka ia titipkan di rumah orang tua. Namun seperti biasa, dia sudah mempersiapkan jawaban ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN