Bab 23. Kondisi

1009 Kata

Safira memeriksa ke luar rumah ketika mendengar suara pintu pagar yang ditutup dan dibuka dengan cepat. Dan dia mendapati Adnan yang melenggang memasuki pekarangan dengan menenteng sebuah bungkusan di tangan. Senyumnya sudah merekah begitu menyadari jika dirinya tengah diperhatikan dari dalam rumah, dan Safira dengan terpaksa membukakan pintu. "Katanya mau pulang ke Jakarta?" Perempuan itu segera menghadangnya ketika dia hendak masuk. "Sebentar lagi." Adnan mengangkat bungkusan tersebut yang sudah Safira ketahui isinya dari aroma dan bayangan gambar dari kotak di dalamnya. "Tante sudah boleh makan ini, kan? Kasihan dari kemarin makan bubur terus." Adnan merangsek dan membuat Safira melangkah mundur ke dalam rumah. "Tapi ini sudah hampir malam?" Perempuan itu menunjuk jam dinding. Dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN