Bab 22. Seorang Pria

1325 Kata

"Maaf, Sayang. Mas sangat sibuk." Pesan dari Fahri masuk pada tengah hari ketika Safira baru saja beranjak untuk istirahat. "Bagaimana keadaan ibu? Apa masih sakit?" Pesan lainnya kembali masuk dan Safira segera mengetik balasan "Sudah pulang dari empat hari yang lalu, Mas." Perempuan itu menunggu. "Oh ya? Syukurlah." "Dan selama itu aku menginap di rumah ibu." "Baik, tidak apa-apa. Temani ibu saja dulu." "Tapi ibumu mungkin sendirian di rumah. Entah Kak Eva bisa menemaninya atau tidak karena terakhir aku telpon tidak bisa karena anak-anaknya banyak kegiatan. Kak Dandy juga tidak tahu, aku sulit menghubunginya." "Biar nanti aku saja yang menghubungi mereka." "Oke. Mas masih lama di Jakarta?" "Sampai Sabtu. Minggu siangnya kami langsung ke Surabaya." "Begitu. Lama juga ya?" Safir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN