Forza berdiri di belakang panggung menunggu MC acara memanggil namanya.
“Wah begitu bagus penampilan para rekan kita ya, penampilan berikutnya merupakan penampilan istimewa di acara ini mari kita sambut kembali kak Forza Shanum.” Kata MC acara.
Forza naik ke atas panggung di sambut dengan tepuk tangan yang bergemuruh.
“Hai Kak Forza, cantik sekali.” Sapa MC acara.
“Hai juga, terima kasih.” Jawab Forza tersenyum.
“Sudah siap untuk berduet?”
“Insya Allah siap.”
“Jika sudah siap, saya persilahkan untuk Bapak Dekan kita yang tampan Pak Dhika saya persilahkan untuk naik ke atas panggung.” Dhika pun naik ke atas panggung menggunakan stelan serba putih.
‘Gila gue duet sama pak Dhika?’ batin Forza, dia terkejut karena MC acara memanggil nama dekannya.
“Terima kasih, Forza tenang saja kamu nggak duet sama saya karena suara saya ancur.” Forza tersenyum canggung..
“Sebelumnya saya minta untuk Pak Reno dan Pak Dimas agar menemani saya menjadi pengiring Forza bernyanyi.” Reno dan Dimas pun melangkah menaiki panggung, sama seperti Dhika mengenakan setelan berwarna putih senada dengan Forza, mereka berdiri diantara Dhika dan Forza.
‘Tumben sekali mereka cuman bertiga, kemana mas Gavin kenapa nggak ikutan apa dia nggak bisa bermain musik.’ Batin Forza bertanya – tanya karena Gavin tak tampak.
“Lagu yang akan Forza bawakan ini request khusus dari salah satu dosen, Forza bagaimana apa sudah tahu akan duet dengan siapa?" Tanya Dhika.
"Sampai detik ini saya belum juga tahu pak, bapak berdosa loh sama saya karena sudah buat saya penasaran." jawab Forza sambil bergurau, Dhika sedikit tersenyum.
"Maaf kalau sudah buat penasaran, dari awal sudah saya bilang ini surprise." kata Dhika kembali tersenyum dan sukses membuat para fansnya berteriak kegirangan karena bisa melihat senyum Dhika yang memang terkenal tak pernah tersenyum.
"Siap menyanyikan Tetaplah di hatiku Za?" kata Dhika yang di angguki Forza, "Selamat menikmati persembahan dari kami semuanya.” Dhika, Reno dan Dimas langsung ke formasi masing – masing. Tak lama musik pun mulai terdengar dan Forza bersiap untuk memulai menyanyikan lagu dengan rasa penasaran siapa teman duetnya.
Tetaplah di hatiku
Kekasihku sayangku, kuingin kau tahu
Hati ini 'kan selalu menantikan cintamu
Kaulah yang pertama yang memberi arti cinta
'Tuk selamanya tetap dihatiku
Ingin memelukmu, mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya tetaplah dihatiku
Gavin bernyanyi dari bawah panggung, perlahan menaiki panggung membuat Forza terkejut karena ternyata teman duetnya Gavin, Gavin bernyanyi dengan senyum yang membuat Forza makin salah tingkah.
Kuberi semua untukmu dengan kesungguhanku
Tak akan ku berbagi meskipun engkau jauh
Ku 'kan slalu merindukanmu
Ku 'kan tetap slalu menjagamu
Jangan ada kata berpisah
Sesampainya di hadapan Forza yang masih terkejut, Gavin menggenggam tangan Forza membuatnya tersadar dari rasa terkejutnya.
Pegang erat janjiku (janjimu)
Yakinkan dihatimu (selalu untukku)
Tak akan ku berpaling
Hanya kau satu dihatiku
Ku akan slalu disampingmu
Tak ku biarkan kau jauh
Tuk selamanya ku tetap dihatimu
Kaulah yang pertama (dan selamanya)
Yang memberi arti cinta (untuk dirimu)
'Tuk selamanya tetap dihatiku
Ingin memelukmu, mendekap hangat cintamu
'Tuk selamanya (tuk selamanya)
'Tuk selamanya (tuk selamanya)
'Tuk selamanya tetaplah dihatiku
Ku tetap dihatimu...
'Tuk selamanya
Ku tetap dihati... mu
(BCL ft Cristian B)
Gavin dan Forza membungkukan badannya dengan masih bergandengan tangan, tak disangka Gavin menarik Forza ke dalam pelukannya dan mencium keningnya kemudian berkata.
"You are mine forever." Gavin tersenyum memeluk pinggang Forza. membuat riuh teriakan dan jeritan para fansnya, sedangkan Forza? jangan ditanya, dia menunduk gugup wajahnya memerah, dia sangat kesal dengan apa yang di lakukan Gavin barusan, ingin marah tapi entah kenapa tak bisa.
“Woooww you are mine forever, jadi ini kejutan dari pak Dekan, ada cinta dari pak Gavin untuk kak Forza, patah hati masal ini pak, para ladies sabar ya masih ada tiga dosen yang masih bisa kalian gaet, untuk para pria harap di ingat kalau kak Forza sudah menjadi milik pak Gavin jangan ganggu dia." kata MC acara yang langsung mendapat sorakan ramai sekali.
"Tenang, tenang semua saya ingin memberi beberapa pertanyaan untuk pasangan fenomenal ini, pak Gavin sejak kapan jatuh cinta sama kak Forza?"
"Dari dia Ospek." jawab Gavin mantap.
"Ospek? wooww itu sudah dua tahun yang lalu pak, lalu kapan jadian? kita semua penasaran nih."
"Itu biar menjadi rahasia kami, kalian hanya boleh tahu tanggal pernikahan kami saja." ucap Gavin santai membuat Forza terkejut dan menatap Gavin dengan kesal sedangkan yang di tatap malah tersenyum, tangannya makin mengeratkan pelukan dipinggang Forza.
"Siap pak kami tunggu undangannya." kata MC tersenyum, "Kak Forza, gimana rasanya dikasih kejutan duet sama pak Gavin?" lanjutnya.
“Sangat terkejut dan nggak nyangka kalau teman duet saya Pak Gavin dan Band pengiringnya para dosen. Sorry ladies kalau saya yang beruntung ada di sini.” Kata Forza sambil melambaikan tangannya yang di sambut suara tepuk tangan dan jeritan dari para fans ke 4 dosen itu yang iri karena Forza beruntung ada di sana.
“Kak Forza nampaknya kakak siap – siap nih bakal punya banyak netizen, apalagi pak Gavin sudah mengumumkan kalau kak Forza milik pak Gavin?”
Forza tersenyum, "Iya nih saya juga jadi deg - degan pasti habis ini sosmed saya bakal ramai, tapi tenang saja ladies saya sama pak Gavin nggak ada apa - apa karena saya sudah menganggap beliau kakak." ujar Forza yang langsung mendapat tatapan tajam dari Gavin, ia makin mengeratkan pelukan di pinggang Forza.
"Kamu ngomong apa sih sayang, jangan gitu dong. Kamu takut di bully? tenang saja ada aku." kata Gavin sambil menatap manik mata indah Forza. Forza mendengus kesal mendengar penuturan Gavin, susah payah dia menjelaskan tapi Gavin malah menghancurkannya dan dengan menyebalkanya dia tersenyum membuat Forza makin kesal.
"Aaaww awww sweet banget pak Gavin, jadi meleleh hati adek bang." Gavin tertawa mendengar gurauan dari MC acara, tawa yang tak pernah Forza lihat membuat Forza menatap lekat Gavin yang saat itu juga menatap Forza dengan cepat Gavin mencium puncak kepala Forza yang langsung di sambut sorak ramai para hadirin.
"Aww aww aww lagi dan lagi pak Gavin sukses membuat kita semua baper, sweet banget deh." teriak MC, Forza makin merasa tak nyaman karena ulah Gavin.
"Bagaimana perasaan pak Gavin bisa berduet dengan pujaan hati?"
“Yang jelas saya bersyukur bisa berduet dengan Bidadari cantik Fakultas Kedokteran, yang memiliki suara emas dan kecantikan yang tiada duanya, gadis yang sudah berhasil membawa semua hatiku dari awal jumpa.” Jawab Gavin terus menatap wajah Forza dan tersenyum dengan manisnya.
Tanpa Gavin sadari semua perkataannya membuat jantung Forza berdegup kian kencang, Forza benar - benar di buat mati kutu tak bisa berbuat apapun karena sejujurnya dia pun sangat bahagia mendengar semua pengakuan Gavin, sayangnya dia masih mempertahankan egonya, Forza takut untuk jatuh cinta.
“Pak Gavin benar - benar sweet banget sih, Pak dekan, pak Reno dan Pak Dimas gimana rasanya mengiringi pak Gavin dan Kak Forza. Apalagi pak dekan sudah membuat kak Forza dan semua panitia penasaran ingin tahu siapa teman duet kak Forza.”
“Rasanya yang pasti ikut bangga, saya nggak salah memilih Forza walaupun mepet tapi dia bisa memberikan yang terbaik dan kalau saya kasih tahu Pak Gavin bakal tampil pasti Aula ini nggak akan muat sama para fans pak Gavin.” Kata Dhika yang di sambut sorakan dari para wanita di dalam Aula.
“Za aku padamu pokoknya, walau awalnya ragu tapi ternyata kamu wow banget apalagi saat penampilan awal bikin jantung jedag jedug.” Ujar Reno yang di sambut tawa oleh lainnya.
“Sama Za, saya merasa sedang konser mengiringi 2 penyanyi ternama dengan suara emasnya.” Ujar Dimas.
“Mari kita beri tepuk tangan yang meriah sekali lagi untuk Kak Forza dan 4 dosen tampan kita. Terima kasih atas penampilannya.” Kata MC
Forza, Gavin, Dhika, Reno dan Dimas turun dari panggung. Semua mata tertuju pada Gavin dan Forza karena masih bergandengan tangan.
“Pak Gavin mau nyebrang ya, masih gandengan tangan saja.” Gavin melirik tangannya yang masih menggenggam tangan Forza, Forza segera menarik tangannya dari genggaman tangan Gavin, sayangnya kalah cepat karena Gavin makin mempererat genggamannya.
“Cieeee pak Gavin, beneran cinlok ni ceritanya.” Goda para dosen lainnya dan Gavin hanya tersenyum sedangkan Forza sudah malu setengah hidup di goda para dosen.
"Buruan halalin pak."
"Insya Allah, mohon do'anya saja karena masih belum 100% saya taklukin." ujar Gavin melirik gadisnya yang sontak mengundang tawa orang yang ada.
"Tetap semangat pak, jangan kasih kendor biar cepat halal." Gavin tersenyum. "Siaapp, Kami permisi dulu, mari semuanya." pamit Gavin pada rekan dosen, membawa Forza ke ruang kerjanya.
Sampai di ruang kerjanya Gavin langsung mengunci pintu membuat Forza kebingungan.
"Kenapa di kunci?" tanya Forza
"Biar kamu nggak kabur." jawab Gavin membuat Forza mendengus kesal, "Sini duduk, mas mau bicara." Gavin menepuk sofa yang ia duduki.
Forza duduk namun di sofa lainnya, "Siapa yang suruh duduk disitu? sini pindah."
"Suka - suka aku ya."
"Pilih kamu yang pindah kesini apa mas yang pindah kesitu dengan konsekuensi kamu duduk di pangkuan mas." Perkataan Gavin sukses makin membuat Forza kesal, dia oun akhirnya pindah di samping Gavin.
"Nah gitu dong nurut sama mas." ucap Gavin tersenyum.
"Mau bicara apa sih?'
"Kamu marah sama mas?"
"Menurut ngana?"
"Ini bibir nggak sopan banget sih pengen mas cium apa." kata Gavin menyentil pelan bibir Forza, yang langsung mendapat pukulan dari Forza, Gavin terkekeh melihatnya.
"Isshhh mas, awas saja berani cium aku lagi." ancam Forza yang malah membuat Gavin tertawa.
"Kenapa sih emangnya, kamu juga suka kan."
"Nggak usah kepedean deh."
"Aku nggak kepedean tapi memang fakta, buktinya kamu nggak pernah nolak setiap aku cium berartikan kamu juga suka Za." Gavin menaik turunkan alisnya kembali menggoda gadis di depannya, Forza diam tak tahu harus bicara apa karena dia juga bingung kenapa tak bisa menolak atau marah saat Gavin menyentuhnya.
"Stop! nggak usah bahas itu lagi, mas mau bicara apa sih dari tadi muter - muter terus."
"Mas mau kasih tahu kamu, kalau waktu kita makan malam mamah melamar kamu dan sudah bunda terima tapi semuanya kembali ke kamu Za karena bunda nggak mau memberi keputusan." jelas Gavin yang membuat Forza terkejut mendengarnya, ternyata perkataan ibu perias itu benar.
"Ko aku baru tahu?"
"Mas juga baru tahu semalam, gimana Za kamu mau kan terima lamaran mas?"
"Maaf mas aku belum bisa jawab, lagi pula mas sudah tahu sendiri kan kalau aku belum siap untuk semua itu." kata Forza pelan dan menundukkan kepalanya.
"Mas tahu Za, mas cuman mau dengar kata Ya saa dari kamu agar mas tenang, untuk jenjang yang lebih serius mas akan tunggu sampai kamu siap."
"Kasih aku waktu ya mas untuk menjawabnya."
"Berapa lama?"
"Dua minggu."
"Deal satu minggu, mas mau dengar jawaban kamu." jawab Gavin finish membuat Forza mendengus kesal.
"Selalu maksa deh." gerutu Forza dan Gavin tersenyum puas penuh kemenangan melihat Forza cemberut.