Cinta, bagi Forza kata itu hanya penuh kesakitan hingga ia tak ingin mengenal apa itu cinta, ia tak akan sanggup jika harus merasakan pedihnya cinta seperti yang Bundanya rasakan.
Namun semua berubah saat kehadiran seorang pria yang dengan gigihnya selalu meyakinkan jika cinta itu tak selalu menyakitkan, seorang pria yang menjanjikan begitu banyak kebahagiaan untuknya. Di saat Forza benar – benar merasakan indahnya cinta di situ ia di uji dengan kehilangannya.
Forza merasakan sakit kehilangan cintanya, tanpa Forza sadari ada seseorang yang sudah lama mencintainya dalam diam hadir dalam kehidupannya, dengan ketulusannya perlahan ia memberikan kebahagiaan untuk Forza, kembali memberikan warna pada hidupnya.
Ini kisah tentang Forza, seorang gadis yang tidak mempercayai cinta namun di cintai dengan tulus dan begitu dalam oleh dua pria hebat, dua pria yang berhasil merubah persepsi Forza tentang cinta.
“Jangan tawarkan aku cinta, aku pasti menolaknya karena aku membenci cinta dan tak mempercayai yang namanya cinta. Bagiku cinta itu sama saja menyakiti.” Forza Shanum Adhitama
“Silahkan kamu terus menolak cintaku, seribu kali kau tolak maka sejuta kali aku akan terus meyakinkanmu. Karena hanya kamu yang berhasil membawa lari semua hatiku tanpa tersisa sedikitpun.” Gavin Mahendra
“Hakikat cinta yang sesungguhnya bagiku adalah mengikhlaskan dan menyerahkan semuanya kepada Penguasa alam semesta, yaitu Allah. Cinta itu keikhlasan, di dalamnya tidak pernah mengenal paksaan atau pun rasa pelampiasan, aku ikhlas asal kau bisa bahagia dengannya.” Pradhika Abhimanyu.