Satu jam sebelumnya … Setelah selesai makan bersama, pak Uti, Daffa dan Amira pun keluar dari restoran. Kali ini pun Daffa mengambil ancang-ancang lagi untuk segera melarikan diri. Rasanya sudah cukup lama dia terjebak bersama pak Uti dan juga Amira. Daffa mengerti bahwa mereka melakukan semua itu sebagai ungkapan terima kasih karena Daffa sudah menyelamatkan Amira. Namun entah mengapa, Daffa sama sekali tidak bisa merasa nyaman berada di antara mereka berdua. Terlebih Daffa juga teringat saat pak Uti pernah mengatakan bahwa dia ingin menjadikan Daffa sebagai menantunya. “S-saya pulang sendiri saja, Pak,” ucap Daffa tiba-tiba sambil menghentikan langkah kakinya. Pak Uti yang hendak membuka pintu mobil pun beralih menatap Daffa dan menautkan alisnya. “Lah kenapa?” Daffa tersenyum. “Sa