11 - Sesuatu yang Berbeda

2289 Kata
           Setiap tahun, ada perkembangan pada teknologi sihir yang dapat digunakan oleh seluruh penduduk negaranya. Tidak lagi menggunakan sapu terbang seperti leluhur-leluhurnya yang sudah menjadi leluhur saat leluhurnya sudah menjadi leluhurnya leluhur terakhir, Jura menggunakan transportasi sihir yang bisa terbang di udara dengan menggunakan kekuatan dari Mana.            Tentu saja, teknologi sihir seperti itu tidak banyak orang yang memilikinya. Meski sistem kasta yang pernah digunakan untuk membagi ‘kedudukan’ manusia sudah lama menghilang … harga yang harus dibayarkan untuk membeli teknologi sihir tersebut sangat mahal. Meski sistem kasta sudah tidak ada lagi, manusia tetap saja diperbudak oleh uang.            Selain penggunaannya yang praktis dan lebih nyaman dibandingkan dengan duduk di antara gagang sapu, transportasi sihir yang menggantikan sapu terbang itu lebih nyaman dan terlihat lebih keren karena bentuknya yang bermacam-macam. Karena itu, meski penggunaannya sama seperti sapu terbang leluhur-leluhurnya tetapi karena modelnya yang sangat keren, alat transportasi sihir itu menjadi sangat mahal.            Jura yang saat ini kemampuan sihirnya lebih baik setelah menjadi anggota The Oblivion, memilih transportasi sihir dengan tipe papan seluncur. Selain bentuknya yang keren, tidak terlalu lebar dan ringan, juga penggunaan Mana yang lebih sedikit dibandingkan dengan alat transportasi lainnya … Jura memilih untuk menggunakannya.            Tentu saja, hanya sedikit orang yang bisa menggunakan tipe ini. Karena tipe ini tidak memiliki pegangan untuk menyeimbangkan seseorang yang menaikinya. Tidak hanya itu, model papan seluncur tidak memiliki alat pengaman.            Para murid akademi yang menggunakan transportasi sihir melihat Jura dengan kagum. Karena untuk seumuran mereka, tidak ada seorang pun yang pernah menggunakan tipe papan seluncur.            Jura menatap ke arah murid akademi sihir lainnya yang mulai melubangi tubuhnya dengan tatapan mereka. Dengan cepat, para murid itu langsung memalingkan pandangan mereka ke arah lain. Bahkan ada yang pura-pura membuat matanya tidak fokus, seperti melihat pada kejauhan.            Tidak melupakan perannya sebelum menggunakan kekuatan terkutuk itu, Jura langsung memasang wajah yang kesal sambil mengibaskan rambutnya dengan dramatis. Lumina langsung memberikan poin seratus ketika melihat Jura yang bergaya seperti itu.            “Jura!” sahut seseorang dari belakangnya.            Wajah orang sombong yang sedang kesal yang dibuat oleh Jura dengan susah payah langsung menghilang. Tubuhnya seakan kaku seketika. Untungnya, ia tidak lupa untuk menarik dan menghembuskan beberapa puluh kali untuk menenangkan dirinya.            Dahulu sekali, hanya ada satu orang di akademi sihir yang memanggil Jura dengan nama itu. Satu-satunya orang yang Jura anggap sebagai ‘teman’. Satu-satunya orang yang membuat Jura merasakan kasih sayang … dan orang pertama yang kehilangan nyawanya akibat kekuatan yang dimiliki oleh Jura.            Jura menghadapkan wajahnya ke arah seseorang yang memanggilnya. Tidak jauh darinya, orang itu mulai terbang mendekatinya dengan transportasi sihir miliknya. Rambutnya yang berwarna pirang sedikit membuat Jura merindukannya. Tidak hanya itu, matanya yang sebiru lautan luas terlihat lebih memukau dibandingkan dengan terakhir kali ketika Jura melihatnya.            Matanya langsung terasa panas. Setelah mengedipkan matanya beberapa kali, ia akhirnya bisa membalas sapaan orang itu. “Selamat pagi, Henry.”            Setelah berhasil menyusul Jura dan terbang dengan santai di sebelahnya, Henry berkata, “Whoa lihat ini! Aku tidak pernah tahu kau bisa menggunakan tipe papan seluncur!”            Jura hanya bisa terkekeh pelan, kemudian berkata, “Kau ingin mencobanya?”            Kedua mata Henry langsung terlihat bersinar. “Aku boleh mencobanya? Tentu!” jawabnya senang. Tetapi wajah itu langsung berubah seketika. “Tapi bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikannya dan malah merusaknya?”            “Kau hanya perlu membelikanku yang baru.”            Henry langsung mengerutkan hidungnya. “Kau tahu tipe seperti ini lebih mahal dibandingkan dengan transportasi sihir tipe kursi yang kugunakan! Aneh, padahal alat pengamannya saja tidak ada. Kenapa tipe papan seluncur lebih mahal dibandingkan dengan tipe yang lain!?”            “Hmm … karena kau bisa terlihat lebih keren ketika menggunakannya?”            Hidung Henry semakin berkerut lebih dalam. “Aku tidak bisa membalas perkataan itu.” Jura hanya bisa terkekeh pelan mendengar protes dari Henry. “Tidak hanya transportasi sihir tipe papan seluncur … kau juga mengubah gaya rambutmu?” tanyanya sambil menunjuk rambut Jura dengan dagunya.            Jura langsung mengusap rambutnya. Ia langsung tersenyum dengan senyuman yang biasa dibuat oleh seseorang yang sombong. “Terlihat lebih cocok, ‘kan? Mungkin murid-murid lain bisa menyebarkan rumor tentangku lebih semangat jika rambutku cocok dengan sikapku.”            Ujung bibir Henry langsung tertekuk ke bawah. “Padahal mereka tidak tahu siapa sebenarnya dirimu. Kenapa mereka berpikir bahwa kau itu sombong, sih?”            “Bukankah memang begitu?” jawab Jura dengan nada yang terdengar bahwa ia menyebutkan faktanya.            “Hm, orang-orang itu tidak pernah mencoba untuk berbicara padamu. Mereka juga berpikir karena kau anak dari … ah, lupakan pembicaraan tidak menyenangkan ini.”            Jura tersenyum miris. Ia tahu apa yang akan dikatakan oleh Henry selanjutnya, dan tidak masalah jika ia tidak mencoba untuk mengubah topik pembicaraannya. Karena ia sudah terbiasa.            “Lagi pula, hasil ujiannya akan diberikan hari ini, ‘kan?”            Jura menganggukkan kepalanya. “Itu benar.”            “Aku tidak yakin mendapat nilai yang bagus,” kata Henry singkat.            ‘Hm, alat apa lagi yang Henry buat ketika ujian sebelumnya? Ah, aku tidak bisa mengingatnya,’ batin Jura.            Merasa kalau Henry menunggu tanggapan darinya, Jura hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Omong kosong apa yang kau katakan? Aku tahu bagaimana kemampuanmu. Jika aku menjadi pengawas ujian kemarin, aku akan memberikanmu nilai yang tinggi.”            Henry tertawa miris mendengarnya, kemudian berkata, “Tidak ‘se-membantu’ milik dirimu, dan juga tidak sebaik milik Fillia.”            Ah, Fillia … jika Jura masih sama seperti dirinya yang dulu, mungkin saat ini ia sudah merasa kesal, marah, iri, dan membenci Fillia dari lubuk hatinya yang terdalam. Lihat saja! Hanya dengan menyebut nama Fillia saja, wajah orang yang membuat dirinya jatuh cinta pertama kali langsung memerah. Kilatan mata miliknya juga terlihat lebih cerah jika dibandingkan dengan biasanya.            Untung saja, Jura sudah mengubur perasaan itu sejak lama. Untung saja, Jura tidak merasakan perasaan itu lagi sejak lama. Untung saja, Jura sudah menghilangkan semua perasaan yang berhubungan dengan kasih sayang.            Ia tidak akan mengharapkannya lagi dari siapa pun. Karena seseorang seperti dirinya, tidak pantas untuk mendapatkannya.            .            .            Jura merasa tidak perlu melihat papan pengumuman yang menampilkan nilai yang didapat oleh seluruh murid akademi sihir saat ujian sebelumnya, karena ia sudah tahu hasil dari pengumuman itu.            Tetapi karena Henry yang memaksanya untuk ikut bersamanya, Jura tidak memiliki pilihan lain selain melihat hasil pengumuman itu.            Sama seperti ingatannya, nama Henry berada di sepuluh besar dari ratusan murid yang mengikuti ujian terakhir. Sama seperti ingatannya, nama Jurianna un Reicon berada di posisi kedua. Sama seperti ingatannya, nama Filillia ein Shallazar berada di posisi pertama.            Telinga Jura yang sudah lebih tajam dibandingkan dengan sebelumnya bisa mendengar puluhan murid yang mulai membicarakannya. Ada yang tertawa karena ia berada di posisi kedua, ada yang meledeknya dan berkata kalau seharusnya ia sadar dengan kemampuannya, ada pula yang senang karena orang itu memenangkan taruhannya yang memilih kalau Jura tidak akan mendapatkan nilai tertinggi lagi.            Dahulu sekali, perbedaan satu poin yang dimilikinya oleh Fillia tergambar seperti jurang yang memisahkan langit dan bumi. Jura merasa kalau dunianya sudah berakhir karena ia tidak mendapatkan nilai tertinggi di ujiannya seperti harapan ayahnya.            Tetapi kali ini tidak sama seperti dulu. Karena kali ini, ia mengetahui apa yang terjadi. Ia juga tidak merasakan apa pun lagi.            Berbeda dengan Henry, ketika melihat nama Jura berada di posisi kedua, ia terdengar sangat senang seperti dirinya yang berada di posisi itu. “Seperti biasa, nilai yang luar biasa! Lihatlah perbedaannya! Hanya satu poin!”            Jura menganggukkan kepalanya sekali. “Mhm. Aku sendiri sudah puas mendapatkan nilai yang tinggi seperti itu. Tetapi, tidak untuk seseorang."            Senyuman di wajah Henry langsung menghilang. “Ayahmu masih memaksamu untuk mendapatkan peringkat satu? Meski kau sudah mendapatkan nilai yang sangat tinggi?”            Jura mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. “Tentu saja, kau tahu bagaimana sifatnya. Dia orang yang sangat dihormati di negara ini, pemimpin dari perkumpulan para penyihir terkuat. Memiliki anak yang tidak bisa meraih posisi pertama akan menjadi duri dalam daging di hidupnya.”            Henry mengerutkan keningnya, kemudian menarik tangan Jura dan membawanya ke tempat yang lebih sepi dibandingkan dengan sebelumnya. “Jura … apa yang terjadi? Kenapa sikapmu berbeda dari biasanya?”            ‘Ah!’            Pekikkan dari Lumina sudah mewakili keterkejutan Jura karena Henry menyadari sesuatu yang berbeda darinya. Ia memilih untuk mendengus pelan dan berkata, “Apa maksudmu sikapku berbeda dari biasanya? Mungkin kau hanya belum tahu bagaimana sikapku sesungguhnya. Bukankah orang-orang sudah membicarakanku bagaimana aku sebenarnya?”            “Jura, aku tahu kau tidak seperti itu …”            “Aku tahu sendiri bagaimana diriku yang sebenarnya, Henry. Kau hanya terlalu naif dan tidak melihat bagaimana diriku yang sesungguhnya.”            “Jura, omong kosong apa yang kau katakan—”            “Hei kalian berdua!” sapa seseorang dari belakangnya.            Henry langsung mengatupkan mulutnya dengan kencang. Sedangkan Jura hanya bisa tersenyum tipis dan berkata, “Lebih baik kita selesaikan pembicaraan ini.”            “Jura—”            “Jangan ikuti aku,” potong Jura sebelum Henry menyelesaikan perkataannya. Ia memutar tubuhnya dan langsung menatap Fillia yang berada di belakangnya.            Senyuman cerah bagai matahari itu membuat Jura tertawa miris. Itu benar … Henry terlalu naif dan tidak pernah tahu bagaimana sikap seseorang yang sesungguhnya. Buktinya, dia bisa menyukai Fillia.           “Ah, apa aku mengganggu kalian?” tanya Fillia dengan wajah yang terkejut.            Jura membalas senyuman dari Fillia dan berkata, “Tidak. Kami sudah selesai berbicara. Lakukan sesukamu padanya.”            “Jura!” sahut Henry.            Menghiraukan panggilan dari Henry, Jura langsung berjalan dengan langkah kaki yang lebar dan meninggalkan mereka berdua.            Ketika akhirnya ia berhasil menjauh dari Henry dan Fillia. Jura langsung mendesah panjang dan duduk di bangku taman yang ada di dekat kelasnya. Semoga dengan ini ada sesuatu yang mengubah masa depan …            ‘Jura …’            Jura yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya dari Lumina hanya bisa tersenyum miris. “Tidak apa-apa, Lumina. Aku pernah mengalami hal ini. Kali keduanya tidak sesakit ketika pertama kali.”            ‘Tapi Jura … segel pertama yang ada di dalam dirimu tetap terbuka.’            Jura langsung menekan dadanya dengan keras. Segel pertama? “Lumina. Aku sadar dari dulu kau merahasiakan sesuatu padaku, dan sampai saat ini aku belum mengetahuinya.”            ‘Um. Karena aku, para Mana yang lain dan Faerie sudah berjanji tidak akan mengatakannya padamu …’            “Faerie? Bahkan sampai Faerie? Janji pada siapa?”            ‘Pada ibumu.’            Kedua alis Jura langsung terangkat. Jura tidak pernah mendengar sesuatu tentang janji yang dibuat oleh ibunya dengan para Mana dan juga Faerie. “Lumina, apa ini ada sangkut pautnya dengan Fira?”            Tidak ada jawaban dari Lumina membuat Jura yakin kalau itulah jawaban yang selama ini ia cari. Mungkin jika ia sudah menyelesaikan tugasnya untuk menghilangkan kutukan dari Grimlace, ia bisa menanyakan hal mengenai Fira pada Reyna. Karena ia bisa mengetahui tentang ‘Fira’ dari Reyna.            Ia hanya tahu bahwa Fira juga peri, sama seperti Faerie seperti yang dikatakan oleh Lumina saat ia terperangkap di dalam menara yang ada di dekat desa milik Ish. Tetapi setelahnya? Ia tidak pernah mendengar apa pun lagi tentang ‘Fira’ sampai ia dihidupkan kembali oleh Rika dengan bantuan Reyna.            Jura menggelengkan kepalanya pelan, kemudian berdiri dari duduknya. “Sebaiknya aku menuju kelas.” Lumina tidak mengatakan apa pun lagi sampai ia sampai di dalam kelasnya.            .            .             Mungkin apa yang dilakukan oleh Jura sebelumnya mengubah sesuatu. Karena yang terjadi saat ini berbeda dengan seharusnya.            Henry sudah berada di kelas, dan ia tidak melihat Fillia di mana pun. Seharusnya, setelah hasil ujian diumumkan, dan Henry berbicara berdua saja dengan Fillia … mereka berdua akan menjadi sepasang kekasih. Kejadian yang membuat Jura semakin membenci Fillia, kejadian yang membuat Jura mulai membenci Henry, serta kejadian yang membuat Jura memilih untuk menerima kekuatan terkutuk itu.            Tetapi dilihat dari keadaannya saat ini, sepertinya tidak seperti itu?            Jura berpikir dengan Henry dan Fillia yang menjadi sepasang kekasih, ia dapat dengan mudah pergi menuju menara itu sendirian karena pertemanan dirinya dan Henry mulai menghilang seiring berjalannya waktu … sama seperti sebelumnya. Tetapi, melihat kedaannya saat ini sepertinya ia harus mengubah rencananya sedikit.            Ketika Jura berjalan menuju meja yang selalu ia duduki seperti biasanya—meja yang berada di bagian teratas dan terpojok di seluruh ruang kelas—Henry mengikuti di belakangnya. Tidak hanya itu, ia juga duduk di sebelah Jura seperti biasanya.            “Jura …”            Mendengar namanya dipanggil oleh Henry, ia langsung merasa kecut. Jika keadaannya tidak berubah seperti masa lalunya, seharusnya Henry mulai menjauhi dirinya karena permintaan dari Fillia. Tetapi kenapa saat ini tidak seperti itu?            “Jura, aku ingin membicarakan sesuatu.”            Jura hanya bisa mendesah panjang. Apa yang ia lakukan sehingga ia mengubah masa lalu yang paling tidak ingin ia ubah?            Apa karena ia pergi terlebih dahulu sebelum Fillia meminta izin padanya untuk berbicara berdua dengan Henry? Apa karena Jura membicarakan sikap ayahnya pada Henry? Apa yang harus ia lakukan untuk membuat Henry mulai menjauhinya …            “Jura?”            Jura kembali mendesah. Sama seperti Key, Henry sedikit keras kepala. “Ada apa?” balas Jura singkat.            “Aku minta maaf—”            “Dan kenapa kau meminta maaf? Jangan katakan hal itu jika kau tidak tahu apa yang membuatmu harus meminta maaf.”            Henry kembali mengatupkan mulutnya dengan keras. Beberapa saat kemudian, Fillia yang memasuki ruang kelas dengan mata yang sembab langsung menarik perhatian Jura. Melihat hal itu, sebelah alis Jura langsung terangkat.            Apa Fillia baru saja menangis? Seharusnya saat ini ia dan Henry sedang tersenyum cerah bagaikan seseorang yang baru saja menemukan sesuatu yang bisa dimakan setelah tiga tahun tidak makan apa pun.            Dengan cepat Jura langsung menghadapkan wajahnya untuk menatap ke arah Henry, ingin melihat reaksinya yang melihat mata sembab milik Fillia.            Jura sedikit terkejut karena saat ini Henry sedang menatapnya dengan lekat. Sekali pun ia tidak pernah melihat wajah Henry yang begitu serius seperti saat ini. Sejak awal, pandangan Henry tidak berpindah sedetik pun dari Jura.            Apa yang baru saja terjadi? []  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN