Beberapa minggu kemudian, Nalendra pergi ke desa yang pernah ditempati untuk KKN. Dia pergi bersama pak Didit yang sedang ada keperluan dengan pak Arya. Mereka menempuh perjalanan dengan menaiki mobil pribadi milik pak Didit. “Pak, nanti dari jalan ke desanya bagaimana?” tanya Nalendra yang teringat dengan jalan setapak. “Kita tidak melewati itu. Lewat jalan lain, ya, tapi lumayan jauh. Setidaknya kita melewati jalan yang aman.” Nalendra hanya mengangguk. Sampai akhirnya, mereka sampai ke desa itu, setelah melewati jalanan yang naik turun, jalan yang halus dan bergelombang. Mereka sampai di rumah pak Arya dengan selamat. Duduk di ruang tamu bersama sembari menikmati teh hangat yang sudah disiapkan oleh pak Arya dan ibu Rahma. “Kamu, Nalendra yang beberapa bulan lalu KKN di sini, ka