Setibanya di istana, Ratu Sophia memerintahkan para pelayannya untuk membawa Ruby ke sanggar seni di belakang istana. Sedangkan dirinya sendiri, berjalan terburu-buru ke dalam kamarnya.
Ratu Sophia berlari dengan gaun panjangnya, bahkan tidak lagi peduli dengan sikap anggun yang seharusnya dia jaga di depan para penghuni istana.
Begitu dia tiba di depan kamarnya, Ratu Sophia menghalau semua pelayan pribadinya dan membanting pintu lalu berlari ke sudut ruangan, di mana perpustakaan kecilnya terletak.
Sebelum naik takhta sebagai Ratu, Ratu Sophia adalah salah satu wanita cerdas di kerajaan. Dia bahkan sempat menjadi seorang guru untuk putra putri para bangsawan tanpa peduli bahwa pekerjaannya itu akan mempengaruhi statusnya sebagai saudari seorang jenderal besar.
Hingga Ratu Sophia bertemu dengan Raja Alfred dan jatuh cinta, Ratu Sophia akhirnya menghentikan petualangannya dan memutuskan menetap di ibu kota dan menjadi wanita yang di hormati semua orang.
Namun statusnya saat ini tidak lantas membuat Ratu Sophia melupakan hal-hal favorit nya. Dia dulu sangat suka membaca sejarah terbentuknya empat kerajaan dan banyak menyimpan buku legenda yang saat ini tidak bisa lagi di temukan di mana pun.
Ratu Sophia menarik sebuah buku tebal yang terletak di tempat paling atas rak, sangat besar dan berat. Di sampul nya tertera judul ‘Berbagai macam makhluk mistis’
Ratu Sophia duduk dan membuka halaman yang telah kusut karena di baca berkali-kali dan menghentikan pencariannya pada halaman ke 150. Di sana sebuah gambar terpampang jelas, seekor kupu-kupu biru indah dengan seluruh tubuh berwarna biru dan serbuk cahaya yang menyebar di sekitarnya..
“Kupu-kupu takdir.” Ratu Sophia menyebut nama binatang itu dan tercekat, lalu melanjutkan untuk membaca setiap detail yang tertera di sana.
Saat itu, pintu tiba-tiba terbuka dari luar dan Raja Alfred berjalan masuk dengan tergesa. “Ratuku, apa yang terjadi?”
Ratu Sohia terlalu berkonsentrasi untuk menghiraukan pertanyaan suaminya dan hanya melirihkan kata yang tidak seorang pun yang berani lontarkan untuk seorang raja. “Diamlah, aku sedang membaca sesuatu.”
Raja Alfred langsung diam. Tanpa sedikit pun kemarahan di wajahnya, dia menghampiri istrinya yang sedang membaca buku itu dengan pelan. Raja Alfred langsung mengerutkan kening begitu melihat buku seperti apa yang istrinya sedang baca.
Raja Alfred tahu bahwa istrinya adalah seorang pelajar yang cerdas dan sangat mencintai sejarah dan hal-hal mistis tentang masa lalu tanah di mana ke empat kerajaan berdiri. Karena itulah, ketika dia sedang mengejar cinta Ratu Sophia, Raja alfred menggunakan seluruh kekuasaannya untuk menemukan semua buku sejarah yang Ratu Sophia inginkan. Dan buku yang Ratu Sophia baca saat ini adalah satu-satunya di seluruh kerajaan.
Konon kata sastrawan tua yang menemukan buku itu, setiap makhluk di dalam buku itu adalah semua makhluk mistis yang dulunya eksis ketika tanah mereka masih di kuasai oleh para penyihir.
Tapi itu hanya ratusan tahun yang lalu, saat ini, bahkan jika kau mencari ke penjuru dunia. Seluruh makhluk ini tidak akan ditemukan di mana pun.
“Kau tidak akan percaya dengan apa yang baru saja aku lihat Alfred.” Ratu Sophia akhirnya mendongak, matanya memerah karena terlalu bersemangat sedangkan tangannya memegang permukaan buku yang menggambarkan kupu-kupu indah itu dengan lembut.
“Apa yang kau temukan?” Raja Alfred mengangkat alis.
Ratu Sophia menunjuk ke gambar di buku. “Aku melihat seekor kupu-kupu takdir.”
Raja Alfred terdiam sejenak, menatap wajah istrinya dengan saksama, mencari jejak candaan di wajah wanita cantik itu namun gagal menemukannya. Meski begitu, Raja Alfred juga tidak bisa mengangguk untuk percaya begitu saja, karena hal itu sangat mustahil.
“Aku tahu kau tidak akan percaya padaku, tapi aku benar-benar melihatnya. Aku yakin tidak salah.” Ratu Sophia menyapu pandangannya pada buku itu. “Setiap detailnya sangat jelas. Kupu-kupu itu pasti kupu-kupu takdir.”
“Ratuku, di dunia ini sangat banyak kupu-kupu yang berwarna biru dan sangat mirip dengan kupu-kupu takdir.”
Ratu Sophia menggeleng. “Tidak, warna mungkin saja sama, tetapi bentuk tidak akan sama.” Dia menatap Raja Alfred dengan serius. “Memangnya di mana kau bisa melihat kupu-kupu yang bisa mengeluarkan serbuk emas?”
Ratu Sophia mengeluarkan saputangan dari saku pakaiannya dan membentangkannya di atas meja. Di sana terlihat sangat jelas, serbuk emas yang sedikit bercahaya di terpa sinar lampu.
Serbuk itu adalah serbuk Yang Ratu Sophia ambil dari pundak Ruby.
Mata Raja Alfred akhirnya sedikit berfluktuasi. “Dimana kau melihatnya?”
“Di dalam keretaku, dia hinggap di bahu tabib yang Azure bawa pulang.”
Raja Alfred diam sejenak sebelum bertanya lagi. “Deskripsi seperti apa yang di miliki kupu-kupu takdir itu?”
“Tidak banyak yang tertera di buku, di sini hanya tertulis bahwa Kupu-kupu takdir hanya ada satu di alam semesta. Dia tidak berkembang biak maupun bisa terlihat dengan mudah, karena itulah para penyihir juga menyebut kupu-kupu ini adalah lambang keabadian.” Ratu Sohia menelan ludah karena suaranya sedikit bergetar karena rasa semangat yang menggebu. “Konon, katanya kupu-kupu ini hanya muncul jika sesuatu yang besar akan terjadi, sedangkan jika dia mendatangi seseorang. Maka seseorang yang itu akan memikul takdir yang sangat besar. Tapi di sini tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi jika kupu-kupu itu hinggap di tubuh seseorang.
Raja Alfred terdiam dan tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu, jika apa yang Ratu Sophia katakan benar, maka tabib yang Azure bawa memiliki takdir yang sangat besar di hadapannya. Tapi apa?
“Tapi berita ini juga membuatku sangat sangat cemas.“ Ratu Sophia bersuara lagi, namun kini raut semangatnya terganti dengan raut cemas. “Jika Ruby memiliki takdir yang besar di genggamanya, lalu jika dia mengikuti Azure, apakah semuanya akan baik-baik saja?”
“Tentu saja baik, jika dia orang yang hebat, maka keberadaan Azure di sisinya juga akan mendapat keuntungan besar.”
Ratu Sophia menggeleng. “Kau salah, di buku ini tercatat bahwa hanya ada dua orang yang pernah bertemu dan di kelilingi oleh kupu-kupu takdir. Yang pertama adalah putri cahaya yang menyelamatkan dunia sedangkan yang kedua adalah Dark lord yang memimpin para penyihir gelap di masa lalu.”
Raja Alfred membelalak. “Apa?”
Raut wajah Ratu Sophia sangat cemas. “Itu artinya Ruby bisa saja menjadi bintang keberuntungan untuk kita semua, namun juga ada kemungkinan dia akan menjadi sumber bencana.” Dia memijat pelipisnya pusing.
Raja Alfred menghela nafas. “Kita tidak bisa melakukan apa pun sekarang, sangat bagus jika kau membawa Ruby ke istana, dengan begini kita bisa mengawasi setiap gerak-geriknya. Tapii...” Sebuah pemikiran tiba-tiba muncul di kepala Raja Alfred. “Aku merasa menempatkannya di sisi Azure juga tidak terlalu buruk.” Senyum secara perlahan terbentuk di bibitnya.
“Apa maksudmu?”
Raja Alfred menggenggam tangan ratunya dengan lembut. “Terlepas dari apakah Ruby itu akan menjadi seperti Dark Lord atau menjadi seperti putri cahaya, selama Azure bisa mendapatkan kepercayaannya dan menjadi satu-satunya individu yang memiliki kesan baik di sekitar Ruby. Azure akan selalu mendapatkan posisi yang tak tergantikan di sisi gadis itu.”
Mata Ratu Sophia membelalak, dia benar-benar tidak memikirkan kemungkinan itu.
“Ratuku, kita tidak pernah bisa melawan takdir, bahkan jika kita membunuh Ruby saat ini dan meredam takdir yang tidak perlu, ada kemungkinan orang lain akan menggantikan tempatnya saat itu tanpa sepengetahuan kita.” Mata Raja Alfred membaca sekilas kata bahwa munculnya kupu-kupu takdir di hadapan orang-orang juga mengindikasikan sebuah takdir besar dunia. “daripada melahirkan musuh tak terlihat, mengapa tidak berusaha membuat Ruby berpihak dengan kita? Dengan begitu, Azure kemungkinan bisa memiliki peluang untuk mempengaruhi jalan pikir gadis itu.”
Kedua orang tua yang mencemaskan nasib putra semata wayangnya itu berdiskusi cukup lama dan sama sekali tidak mengetahui bahwa kupu-kupu takdir yang sedang mereka bahas juga pernah hingga di tubuh putra mereka.
Bersambung...