Chapter 2
~Kebohongan Lain~
~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~
Dia lemah namun
Berusaha kuat demi orang lain
~Kebohongan Lain~
"Apa hubungan Avira dengan kekasih mu Sidharth?", Tanya bara to the point.
"Mereka pacaran"
BRAKKK
Bara memukul meja dengan keras membuat Amira kaget.
"Bagaimana bisa mereka pacaran sedangkan Avira pacar ku dan Sidharth pacar mu"
"Aku menjodohkan mereka karena aku ingin akulah yang menikah dengan mu agar aku bisa menguasai harta mu", bohong Amira untuk ke sekian kali nya hanya demi menyelamatkan kakak dan mantan pacar nya.
Bara pergi meninggalkan Amira tanpa membalas perkataan Amira membuat Amira menatap aneh bara.
~Kebohongan Lainnya~
"Tok Tok Tok"
Suara ketukan pintu rumah membuat Amira terpaksa membuka mata nya.
Dengan langkah malas Amira membuka pintu besar di depan nya.
"Ehh ada istri ku tercinta", racau bara dan Amira yakin suami nya ini mabuk berat ditambah melihat wanita berpakaian gaun minim, make up tebal membopong tubuh atletis suami nya.
"Permisi saya mau lewat", ucap Ayla tanpa tahu malu.
"Seperti nya anda tak perlu masuk karena istri dari pemabuk ini sudah ada di depan anda", balas Amira tajam mengambil alih bara.
"Oh oh dia cemburu baby", racau bara bahkan berdiri saja sempoyongan.
"Tapi dia kekasih ku", balas Ayla sengit.
"Kau cantik tapi sayang dijadikan simpanan hanya jalang yang mau diperlakukan seperti itu", ucap Amira.
"Apa bukti nya kau istri bara?"
"Apa kau tak punya mata kau tak melihat mangga sutra indah ini dan Sindur merah di kepala ku", jawab Amira dan Alya langsung pergi lantaran terlalu malu.
"Memalukan mabuk dan dibawa oleh jalang apa kau tak punya otak", rutuk Amira membopong bara yang terus berteriak tak jelas.
"Avira sayang kenapa kau selingkuh", racau bara berurai air mata membuat Amira yang ingin melangkah pergi terdiam.
"Aku mencintaimu melebihi nyawa ku namun kau selingkuh pasti karena Amira si rubah licik itu"
"Avira kau datang", ucap bara girang menarik tangan Amira yang baru saja berbalik badan ingin melihat kondisi bara.
Amira menatap pergelangan tangan nya yang ditarik lembut oleh bara berbeda saat bara sudah sadar.
"Apa kabar mu?, Apa kau bahagia?,. Kau pasti bahagia namun aku tidak", racau bara menatap lembut Amira.
"Kau tahu Avira aku sangat mencintaimu tapi kenapa kau pergi dan lebih memilih Sidharth", racau bara lalu mencium Amira yang dikiranya Avira.
Amira hanya bisa pasrah menatap manik mata abu-abu yang selalu menatap nya penuh kebencian sekarang lembut.
Amira tahu bara mencintai Avira namun Avira malah pergi dengan kekasih nya sebenarnya bara tak salah dalam hal ini namun mengapa hati Amira tak ikhlas saat mengingat Avira dan Sidharth bersama.
Malam itu menjadi saksi bisu di mana Amira tak menolak bara atau pun membalas sentuhan bara.
Bagaimana kalau kau tahu ia pergi dengan pria lain bukan karena aku tapi karena kehendak nya sendiri.
Kau sangat mencintai nya namun dia buta tak dapat melihat cinta mu.
~~~~~~~~~