bc

Marriage Grudge

book_age16+
5.5K
IKUTI
48.2K
BACA
dark
love-triangle
possessive
contract marriage
CEO
drama
city
asexual
like
intro-logo
Uraian

CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA (21+)

Amira tak pernah membayangkan akan menggantikan posisi saudari kembarnya, Avira di Altar penikahan.

Menikah karena terpaksa dengan orang yang sama sekali tidak kau cintai adalah neraka bagi Amira.

Terlebih lagi suaminya selalu saja menyalahkan gagalnya pernikahannya pada Amira membuat Amira muak.

Amira pun terluka namun semuanya seakan menyalahkan dirinya saja. Kekasihnya ternyata mencintai kakaknya dan pergi meninggalkan Amira bersama kakaknya, Avira.

chap-preview
Pratinjau gratis
CHAPTER: 1
Chapter 1 ~Pernikahan~ >>>>>>>>>>>>> Aku benci saat dunia Membandingkan diriku Dengannya ~Pernikahan~ Gadis cantik itu hanya bisa menerima takdirnya yang sudah menjadi istri pengganti BARA ARGIDANTARA. Kenangan menyakitkan beberapa jam lalu masih membekas lebar di hatiinya. Flashback..... "Gantikan aku di altar pernikahan AMIRA DELVATA RAKSA," pinta AVIRA DELMATA RAKSA- kakak kembar Amira. Seakan tersambar petir itulah yang dirasakan Amira saat kakak yang sangat dibanggakan oleh keluarga RAKSA meminta hal yang bahkan tak pernah dipikir Amira. "Kakak apa yang kau katakan," ucap Amira memegang kedua bahu Avira. "Aku ingin kau yang menikah dengan bara sebagai ganti akan darah yang sudahku sumbangkan padamu," ucap Avira melempar sari merah dengan berlian berharga fantastis Dua Minggu lalu Avira memang menyumbangkan darahnya untuk adik kembarnya karena Amira mengalami penyakit anemia- kekurangan darah dan darah Amira sangat langkah yaitu AB berhubung mereka kembar Avira setuju menyumbangkan darahnya. Amira hanya bisa menatap nanar Sari indah mahal yang berada di tangannya lengkap dengan sepatu dan perhiasan berharga fantastis lainnya. "Tapi aku mencintai Sidharth kak," teriak Amira dengan air mata menghiasi kedua pipi tirusnya . "Namun sayang wanita yang dicintai Sidharth adalah Avira Delmata Raksa bukan Amira Delvata Raksa," balas Avira dengan senyum mengejek. Tak lama kemudian pria tampan memasuki kamar Amira dan Avira. "Sidharth katakan bahwa yang dikatakan kakak tidak benar," teriak Amira. "Dari awal aku memang mencintai Avira namun saat lamaran terjadi, aku berada di London dan orang tuaku malah menyebut Amira bukan Avira" "Lalu kenapa kau tak menghentikan pertunangan kita Sidharth", teriak Amira frustrasi. "Saat aku ingin mengatakan yang sebenarnya kau sedang operasi ginjal membuatku tak tega." Semuanya berakhir Amira. "Aku akan menikah dengan bara, semoga kakak dan Sidharth dapat bahagia", ucap Amira pergi. Amira hanya bisa menatap wajah putih pucatnya di cermin, ia terlihat sangat cantik dengan sari pernikahan mahal ini mengingat kehidupan Avira yang glamor. "Avira cepat sayang, bara sudah menunggu", teriak Hilya- ibunya. Amira menurunkan penutup kepalanya sehingga wajah putih pucatnya tidak terlihat dan berjalan membuka pintu. "Ayo sayang", ucap Hilya menuntun Amira menuruni tangga. Semua tamu menatap Amira kagum apalagi melihat dari mahal berkilau itu sudah pasti pengantin nya cantik. Amira hanya bisa menangis saat memutari api suci dengan tujuh janji pernikahan. "Aku berjanji sebagai dewa saksinya bahwa setiap detik kehidupanku setelah pernikahan ini akan menjadi kehancuran bagi bara" "Aku akan membuat bara mencintaiku lalu aku akanku buang dia seperti yang Sidharth lakukan" "Aku tidak akan membantunya berdiri saat terjatuh namun aku akan mendorongnya hingga lebih terjatuh dan tak dapat bangun lagi" "Aku akan menjadi kematian Bara Argidantara" Janji pernikahan yang diucapkan Amira dalam hati di depan dewa sebagai saksinya sambil mengitari api suci. Bara memakaikan mangga sutra dan Sindur di kepala Amira. ~Pernikahan~ "KENAPA KAU MENGGANTIKAN AVIRA", teriak bara menatap wajah yang sangat mirip dengan Avira namun wajah putih di depannya pucat. "Karena aku tak mau Avira menikahimu b******n", teriak Amira menunjuk bara tanpa rasa takut. Bara menatap tak percaya pada keberanian Amira berteriak padanya padahal tak ada yang berani berteriak padanya termasuk Avira. Amira terpaksa berbohong karena ia terlalu menyayangi kakaknya. "Tapi kenapa kau tak mau aku menikahi Avira", bentak bara menarik rambut panjang indah milik Amira dengan kasar. "Karena aku menginginkan harta dan kekuasaanmu", bohong Amira untuk kedua kalinya. PLAKKK Satu tamparan keras membuat tepi bibir Amira berdarah. "Bukan harta maupun kekuasaan yang kau dapat dariku melainkan kehidupan bagai neraka camkan itu Jalang", balas bara mendorong Amira hingga kening Amira terbentur meja rias. Tak peduli dengan rasa sakit di sekujur tubuh Amira, bara bahkan merobek baju tidur Amira membuat Amira berontak dengan tenaga yang tersisa. Amira tak akan membiarkan bara menyentuhnya walaupun status bara adalah suami sahnya di hadapan dewa. Yang melekat di tubuh Amira hanya Bra hitam dan celana dalam berwarna senada tak lupa mangga sutra di lehernya dan Sindur di kepalanya. Bara menatap tubuh indah Amira dengan kabut gairah membuat Amira ketakutan. "Awwwhhh", teriak bara menahan sakit di selangkangannya yang ditendang Amira sekuat tenaga. Tak mau membuang waktu Amira berlari keluar dari kamarnya namun naas pintu kamarnya terkunci. "Kau mau ke mana jalang", ejek bara mendekati Amira yang sudah ketakutan. "Jangan mendekat", teriak Amira tak peduli penampilannya yang berantakan. "Bukannya ini yang kau inginkan jalang", ucap bara semakin mendekat. PRAKKK Amira melempar bara dengan guci berharga fantastis di meja. Amira bahkan tak peduli bara yang berdarah ataupun harga guci itu yang terpenting adalah kehormatannya tidak hilang. "Dasar jalang", rutuk bara menarik rambut Amira saat Amira ingin lari. "Awwwhhh", ringis bara saat tangannya digigit Amira sampai berdarah membuatnya melepaskan pelukannya. "Haaahaaah", sesak nafas Amira, ia tidak sanggup berontak lagi karena nafasnya seakan berhenti. "Kau pandai sekali berakting namun bara Argidantara tak akan mempercayainya", ucap bara mencium bibir Amira tak peduli bahwa gadis itu sesak nafas. "Obat", ucap Amira pelan namun dapat didengar bara lalu semuanya gelap. ~Pernikahan~ Amira hanya bisa menatap takjub pada gedung pencakar langit di depannya ini. Setelah kejadian ia pingsan karena asma akut yang dideritanya dari kecil, Amira bertambah benci pada bara. Amira mungkin akan mati kalau saja salah satu pelayan di mansion bara tidak melihat dirinya sedangkan bara pria itu malah pergi tanpa berdosa. Hari ini Amira akan membuat bara malu bahkan saking malunya bara mungkin akan membunuhnya. Amira dengan sari kuningnya berjalan dengan penuh percaya diri memasuki ARGIDANTARA CORP, perusahaan tambang terbesar kuningny "Astaga wanita itu cantik sekali" "Siapanya pak bara ya?" "Mungkin pacarnya pak bara" "Tapi mereka cocok pak bara sangat tampan dan wanita itu sangat cantik" Celetukan para karyawan tak Amira pedulikan yang terpenting misi nya berhasil. BRAKKK Pintu meeting itu terbuka dengan keras, siapa lagi pelaku nya kalau bukan Amira. Semua pasang mata di ruang meeting megah itu menatap aneh Amira namun Amira tak peduli. "Apa yang kau lakukan di sini jalang", ucap bara menekan pergelangan tangan Amira dengan kuat. "Bara sakit apa kau ingin melukai ku", rintihan kesakitan Amira membuat bara heran selama ia menyakiti Amira baru kali ini gadis ini merintih kesakitan. "Apa yang kau lakukan di sini?", Tanya bara dingin. "Aku mau kau tanggung jawab aku hamil anak mu buah cinta kita", ucap Amira memeluk tubuh bara yang menegang. BRAKKK "Omong kosong apa ini jalang", teriak bara tak peduli telah mendorong Amira dengan kasar bahkan siku Amira berdarah membuat para klien maupun staf yang melihat menatap kasihan Amira. "Selalu saja begini cara mu memperlakukan ku menyiksa ku setiap detik memukul ku saat aku meminta kau bertanggung jawab hiks hiks", tangis Amira menggenggam tangan besar bara. "Amira apa yang kau bicarakan", bentak bara menghempaskan tangan Amira dengan kasar. "Siapa itu Amira?, Apa itu partner seks mu?, Apa aku tak cukup untuk memuaskan mu", teriak Amira dengan berurai air mata. "Apa mak....." "Pak bara kami menolak menaruh saham di perusahaan mu, kami tak mau bekerja sama dengan pria kasar dan tidak bertanggung jawab seperti mu", ucap klien bara pergi keluar ruangan sedangkan bara malas mengejar karena ia tak terlalu perlu saham namun ia sangat malu dengan tingkah Amira si jalang. "SEMUA NYA KELUAR KECUALI KAU b***h", teriak bara menunjuk Amira. "APA MAKSUD MU MELAKUKAN INI AMIRA DELVATA RAKSA", teriak bara menarik rambut panjang Amira dengan keras bukan nya merintih kesakitan Amira malah senyum mengejek. "Apa kurang jelas kalau aku membenci mu dan ingin menjatuhkan mu" "Akan ku buat kau menderita", ucap bara menggendong Amira ke meja rapat. "Lepaskan", ronta Amira saat bara menindih tubuh mungil nya. Amira hanya bisa menangis melihat darah di meja rapat, sekarang ia sudah tak suci lagi dan mengambil nya adalah orang yang sangat Amira benci. "Kakak hiks hiks hiks", tangis Amira memeluk tubuhnya sendiri menahan segala rasa sakit yang ia rasakan. ~Pernikahan~ Amira hari ini memutuskan belanja ke mall dengan kartu kredit yang ia ambil dari dompet bara saat pria itu memperkosa nya. Amira berusaha menerima takdir nya yang sudah tak suci lagi meskipun tak bisa. Amira sebenarnya tak suka berbelanja namun kalau memakai uang bara ia dengan mudah membeli nya biar sekalian bara jatuh miskin meskipun mustahil. "Hah aku lelah belanja seperti es krim dapat membantu", ucap Amira ke restoran yang berada di mall ternama ini. Setelah memesan ice crime cokelat ukuran jumbo, Amira sibuk memakan nya. Gerakan tangan Amira berhenti saat melihat kakak nya dan mantan pacar nya saling menyuapi sebagai es krim mereka membuat hati Amira tersayat. Avira dan Sidharth begitu bahagia dengan kehidupan mereka tanpa peduli Amira yang selalu tersiksa batin maupun fisik saat bersama bara. Amira mengalihkan pandangan nya namun mata nya melotot saat melihat bara sedang menatap Avira dan Sidharth yang sedang tertawa ria sesekali berciuman membuat Amira ingin muntah. Tanpa pikir panjang Amira langsung berlari pergi dari Cafe dengan menenteng belanjaan nya yang begitu banyak. "Mau pergi ke mana kau", ucap bara mencekal tangan wanita yang berstatus istri nya. "Ehhh bara ka....kau di sini", gugup Amira. "Ayo pulang dan jelaskan tentang apa yang tadi kulihat", ucap bara tajam menarik tangan Amira untuk pergi meninggalkan Cafe. >>>>>>>>>>>>>>

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Second Chance

read
186.9K
bc

Chiko, Let's Play!

read
22.3K
bc

Pernikahan Sementara

read
334.4K
bc

My Tomorrow

read
168.9K
bc

You Hurt Me (Bahasa Indonesia)

read
473.7K
bc

Bestfriend, I Love You

read
203.4K
bc

KETIKA DI LONDON (Indonesia)

read
68.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook