Tidak Bisakah Kamu Melupakan Lelaki Itu?

1190 Kata

Saat mobil melaju ingin meninggalkan rumah kosong, sebuah tembakan masih terdengar dan satu peluruh menembus pundak Virto, mobil yang kami tumpangi tidak stabil. "Haaa ...! da-darah!" teriakku panik. Tidak ingin kami mati, Farel dari jok belakang mengulurkan satu tangannya dan memegang kemudi, sementara Virto meringis menahan sakit. Ternyata bukan hanya bagian pundak yang terkena peluru, para b******n itu juga menusuk tulang rusuk . Mereka berdua kekurangan orang, para penjahat ada delapan orang dan mereka hanya berdua. Aku semakin panik melihat cairan merah di kemeja Virto dan di wajah Farel. Melihat darah dan melihat mereka berdua terluka, membuat tubuhku gemetaran, tanganku terus saja memeluk perut yang besarku. Merasakan takut, pusing, mual, membuatku muntah, menambah kepanikan dal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN