Melihat Virto ada di kamar itu aku sangat panik, mata yang tadinya sudah mengantuk mendadak cerah, aku duduk dengan mata melotot segede jengkol, bagaimana tidak baru saja Farel marah karena aku menyebut Virto dalam mimpiku, tapi sekarang dia ada bersamaku. “MAS TOLONG PERGI DARI SINI!” bisikku penuh penekanan, jantungku berdetak dengan kuat melihat Virtoada bersamaku di kamar berduaan "Kamu yang harus pergi Rin, hidup kamu dalam bahaya,” ucap Virto "Apa maksudnya?" tanyaku lagi. “Dengar Rin, para penjahat itu hanya ingin mengincarmu, mereka ingin menyingkirkanmu, aku akan sangat bersalah seumur hidup, jika kamu sampai terluka karena aku,” ucap Virto dengan tangan memegang tanganku. Aku tidak menyadari kalau kalau ia memegang tanganku, karena saat itu aku lagi panik, pada saat itulah F