46. Ini Semua Untukmu!

1201 Kata

“Sudah selesai telepon bapak?” tanya Reygan sambil terkekeh saat membukakan pintu. Ia bukan menertawakan hal lain, selain wajah istrinya yang sedang memerah dengan hidung penuh ingus dan pipi yang basah karena air mata. Wulan hanya mengangguk sambil sibuk mengeringkan area pipinya menggunakan ujung pakaian yang ada di tangannya. Sementara itu, Reygan pun mendekat dan memberi pelukan dari belakang. Gadis tersebut masih sedikit terkejut setiap Reygan memperlakukannya seperti itu, mungkin ia hanya belum terbiasa. “Kita belum ada satu minggu dan kau sudah seperti ini. Aku jadi kepikiran untuk membawa saja kedua orang tuamu kemari,” ungkap pria tersebut. “Ah, jangan! Tidak perlu! Bapak dan ibuku tidak akan betah tinggal di kota seperti ini.” Wulan menggerakkan kedua tangannya di depan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN