“Al… Alitaaa…” Samar-samar terdengar suara seorang wanita memanggil namanya. Ia ingin membuka mata, tapi terasa sangat berat seperti ada lapisan lem yang menyatukannya. “Alita sayang…” Lagi-lagi terdengar suara itu memanggil namanya setelah ia mencoba untuk tenhgal lagi ke dalam mimpinya. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, ia berusaha membuka matanya kembali. Ia mengerjap beberapa kali karena rasa kantuk masih menguasai. Sinar matahari yang muncul malu-malu dari balik gorden kamarnya terasa sangat menyilaukan matanya. Rasanya ia baru tidur beberapa menit saja tapi matahari begitu cepat menyapanya. Alita mengucek matanya beberapa kali ketika terdengar lagi suara perempuan itu. Rupanya suara itu bukan berasal dari mimpinya. “Mamah?” gumam Alita pelan. Ia mengedarkan pandangannya ke seke