Mall

1197 Kata

Aleeza sudah hilang dari pandangannya, namun senyum tipis Vano tidak juga luntur. Melihat senyum tertahan Aleeza tadi, menyakinkan Vano kalau gadis itu sebenarnya sedang kesal. Yah, wajar sih, dulu ia juga pernah berhadapan dengan situasi seperti tadi dan ia juga kesal saat dosen perempuannya mengerjainya. “Van, kamu dengerin aku kan?” Zenia yang kembali bercerita tentang film barat yang ia tonton kemarin malam lantas bertanya kepada Vano saat pria itu hanya diam dan melamun. Vano tersadar. Ia kemudian tersenyum lembut menatap Zenia yang tampak kesal. “Iya, Zen. Aku dengerin kok,” sahutnya dan Zenia kenbali tersenyum senang. “Van, kalo boleh tau mahasiswi tadi siapa, sih?” Zenia sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan wanita yang mencoba-coba mencari perhatian Vano karena ia tahu pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN