Aleeza tidak fokus saat mendengarkan penjelasan Vano yang berdiri di depan layar infokus. Entah mengapa ia tiba-tiba grogi dan merasa diawasi oleh sepasang mata yang sesekali meliriknya dari depan sana. Aleeza tidak mengerti dengan mentalnya yang terlalu lemah jika berhadapan dengan Vano. Ayolah, seharusnya ia tidak seperti ini. Seharusnya Aleeza menyukai kelas Vano dan ia bisa menatap wajah pria tampan itu selama yang ia mau. Apalagi, mereka itu bertetangga, seharusnya Aleeza tidak perlu takut ataupun merasa gugup. Mendengar suara Vano yang menjelaskn di depan sana, membuat Aleeza kembali teringat dengan kejadian tadi pagi saat ia bertemu dengan pria itu di balkon kamar. Aleeza tadi pagi memang kecewa karena tidak sempat bertegur sapa dengan Vano karena pria itu tiba-tiba menghilang dar