Aleeza sudah sangat kesal melihat Zenia yang kini mengambil posisinya. Bisa-bisanya gadis itu melendot dan mengukuk lengan Vano di pelukannya. Aleeza sebisa mungkin menahan kemarahan yang semakin memenuhi hati dan pikirannya. Keterlaluan, suasana hatinya yang tadi sangat baik seketika berubah semenjak kedatangan Zenia di tengah-tengah mereka. “Al, kamu maukan nunggu aku selesai makan?” seru Zenia, membuat Aleeza mendengus kesal. Sok manja, geram Aleeza membatin. Melihat Zenia yang sedari tadi hanya mengajak Vano berbicara membuatnya menyadari dengan jelas kalau gadis itu sengaja melakukan hal tersebut. Ternyata kamu udah mendirikan bendera pedang, ya. Baiklah, aku akan meladeni keinginanmu. Lihat saja, Vano sudah jatuh ke tanganku, dia pasti tidak akan mau menunggumu, batin Aleeza, la