Berubah

1082 Kata

Diperjalanan, Aleeza tidak lagi menikmati waktunya. Namun, ia masih tidak ingin kalah dari Zenia yang terus-menerus mengajak Vano bercengkrama sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan pria itu. Ingin rasanya Aleeza menyumpal mulut Zenia agar gadis itu tidak terus mengoceh dan membuatnya muak. “Al, tolong berhenti di depan sana ya, aku turun di sana aja.” Tangan Aleeza yang baru saja terulur ingin menepuk punggung tangan Zenia yang berada di bahu Vano kembali ia tarik saat mendengar penuturan gadis itu. “Lho, kenapa turun di sana?” tanya Vano dengan tetap menatap ke depan. “Aku pulang sama Rio aja. Nanti kamu bisa telat kalo harus ngantarin aku pulang dulu,” sahut Zenia, tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari pria itu. Vano yang mendengar hal itu mengangguk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN