Wirna dan Akash masih berada di dalam ruang kerja putranya. Wanita paruh baya tampak menatap putranya dengan tatapan marah. Sementara Akash, pria itu merasa lelah dengan keadaan ini. Ia ingin menghormati ibunya, tapi Akash seolah tak mengenal wanita di hadapannya ini yang tak lain adalah ibunya sendiri. "Mami tidak mau tahu, pernikahan kamu dan Gwen harus terjadi. Mami akan bahas tanggal pertunangan bersama keluarga Gwen!" Akash mengeraskan rahangnya. Bukan karena pernikahan yang ibunya bahas saat ini. Tapi karena sifat sang ibu yang selalu mengatur kehidupan Akash. Ia tidak menolak jika Gwen harus menjadi istrinya. Toh, Isshy sudah mengenalnya dan menerima satu sama lain. "Terserah Mami saja," ucap Akash tanpa menatap sang ibu. Ia merasa jengah berada di hadapan ibunya saat ini. "Jika