Sudah kuduga sebelumnya jika Arion akan confess. Tapi tetap tidak menyangka akan secepat ini. Aku mematung dalam pelukannya yang semakin erat. Lalu, Arion mencium bibirku dan aku membiarkannya melakukan itu tanpa membalas meski sebenarnya ingin karena aku merindukannya. Hingga tautan bibir kamu terlepas, Arion kembali berbicara mengungkapkan isi hatinya dan aku menjauhkan dirinya darinya. "Mine?" Aku menggelengkan kepala lemah. "Jangan jatuh cinta sama saya lagi. Ada banyak perempuan lainnya yang lebih pantas kamu cintai." "Cuma mau kamu, Mine." Arion menatapku sendu dan berusaha meraih tanganku, akan tetapi aku semakin beranjak menjauh dan bangkit berdiri. Tunggu, apa Arion benar sungguh-sungguh? Apa dia ada niat lain seperti masih dendam, tapi pura-pura mencintaiku dan membuangku su