Waktu berlalu dan kesepakatan Aruna denganku telah selesai. Seharusnya tak ada lagi urusan dengan perempuan itu, ‘kan? Semoga saja. Aku tinggal menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan oma. Malam minggu ini terasa menyedihkan. Usai pergi dengan Jasmine tadi untuk urusan kerjaan, perempuan itu bergegas pulang lebih dulu. Katanya, ada urusan. Ternyata urusan penting yang dimaksudnya adalah jalan dengan Ivan. Malam hari ketika baru tiba lagi memasuki kawasan apartemen, aku melihat mobilnya Ivan dan Jasmine yang turun di lobi. Sejauh mana hubungan keduanya saat ini? Aku tidak menyerah begitu saja pada Jasmine meski sudah ditolak. Namun, aku tak mungkin juga marah-marah padanya karena memilih untuk jalan dengan Ivan. Ayyara datang tak lama setelah aku duduk bersandar dengan memejamka